Langsung ke konten utama

Ketika Tulisan Kehilangan Rasa

Cinta. Rasa cinta terhadap menulis yang selama ini saya pegang rasanya memudar dengan tuntutan kehidupan yang lebih besar. Apakah menulis untuk dapat uang? Atau dapat uang karena menulis. Dua-duanya punya perbedaan yang sangat besar. Ada hal-hal yang membuatnya berbeda.

Dulu saya menulis saja tanpa memikirkan untuk mendapatkan uang. Diri saya yang masih berusia 25 tahun itu. Saat pertama kali mendapatkan blog ini. Sama sekali tak memikirkan akan mendapatkan uang. Ketika diberikan blog ini saja sudah senangnya minta ampun. Rasanya saya memiliki sesuatu yang sangat berharga. Sesuatu yang menjadikan diri saya ada secara virtual. Maya.

Semakin lama saya menulis dan menemukan bahwa ada yang hambar dalam tulisan saya. Rasanya banyak 'rasa' yang memudar. Terlalu banyak pikiran saat menulis. Itu sebabnya. Produktivitas pun menurun drastis. Mood turun naik. Dulu, mood buruk pun saya masih bisa menulis. Menulis itu saya lakukan dalam keadaan apa pun.

Blog ini rasanya sangat berharga melebihi apa pun. Saat blog ini satu-satunya tempat saya mengadukan semua rasa yang saya punya. Betapa sepinya hidup saya waktu itu. Waktu semua orang memandang remeh saya dan saya terlalu peduli dengan pandangan orang. Terlalu mengambil hati sikap orang lain. Sementara saya pun tenggelam di dalamnya.

Sekarang saya tak tahu bagaimana pandangan orang terhadap saya. Selama kebahagiaan saya tidak mengganggu orang lain. Kesedihan saya tidak mengganggu orang lain. Saya pikir saya tak perlu terlampau banyak menghabiskan waktu untuk mendengarkan pendapat orang. Sudah terlalu banyak yang saya dengar.

Saya hanya ingin menulis saja. Menyusuri jalan sunyi. Tak peduli sendiri ataupun berdua. Jalan itu, ingin saya penuhi dengan lebih banyak tulisan lagi. Satu hal yang lebih suka saya hindari. Pamer. Karena pamer hanya mendatangkan orang yang membenci kita.

Dulu memang saya suka sekali pamer. Saya seakan ingin menunjukkan pada orang lain, ini lho saya. Saya ingin diakui. Ingin dianggap lebih dari orang lain. Hingga akhirnya saya sadar muncul orang yang kemudian mengulik-ngulik kehidupan saya lebih dalam.

Itu tidak menyenangkan. Saya tutup kotak komen karena lelah mendapatkan cercaan. Kadang saya sampai berpikir apakah saya memang akan terus mengalami hal yang tak menyenangkan sepanjang hidup saya.

Sampai akhirnya saya sadar apa yang saya inginkan saat menulis. Saya ingin memberikan rasa dalam tulisan-tulisan saya. Rasa yang sempat hilang padahal pernah ada di sana, lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.