Langsung ke konten utama

Sibling Rivalry (2)


Kakak saya orangnya saya cemburuan. Dia ingin memiliki orang tua saya, terutama Umak, hanya untuk dirinya sendiri, yang mana hal itu adalah sesuatu yang tak mungkin sebab ibu saya punya lima anak termasuk dia. Dia semakin bertambah usianya dan perhatian orang tua akan pindah ke anak yang lebih muda, itu sangat wajar bukan?

Sejak kecil saya selalu menjadi 'anak angkat' dan dia yang menjadi 'anak emas'. Dia selalu memiliki apa yang dia inginkan, sedangkan saya dan adik perempuan saya menerima apa yang boleh diberikan orang tua kami atas pengawasan dirinya. Sehingga tak jarang orang tua saya harus sembunyi-sembunyi memberikan sesuatu untuk 'mengadilkan' situasi. Harusnya adil itu terang-terangan. Untuk menunjukkan pada dirinya bahwa dunia ini tak bisa berjalan seperti yang dia inginkan. Dia yang harus beradaptasi denga n keadaan.

Mana pernah botol harus mengikuti keinginan air?

Sebenarnya saya mencoba melupakan kakak sulung saya. Menghapus ingatan saya tentangnya. Menghilangkannya dari mimpi buruk saya. Tetapi dia sudah ada sejak saya lahir dan menunggu waktu untuk menyakiti saya. Saya ingat betul bagaimana liciknya dia menunggu saya di balik gorden pintu tengah. Ketika saya berlari melintasi pintu tersebut dia akan melayangkan tamparannya ke pipi saya. Dia selalu mencari cara untuk menyakiti saya. Setiap hari berkali-kali.

Dia tidak mendapatkan hukuman atas kelakuannya tersebut. Iya memang dia diomeli tapi kemudian dia mengulanginya lagi... dan lagi. Sampai yang terpikirkan dalam kepala saya semasa kecil dulu hanyalah saya ingin cepat besar. Cepat pergi dari rumah dan cepat pergi dari dia. Saya hanya ingin menjauh dari saudara sulung saya bagaimana pun caranya karena saya sangat lelah menjadi adiknya.

Masa depan yang entah seperti apa. Satu hal yang paling membahagiakan hanyalah tak bertemu dengannya setiap hari. Tak perlu bertengkar dan disakiti olehnya. Saya tak bisa menghitung berapa banyak kami saling jambak, saling tampar, saling maki. Ketika saya mulai remaja saya akhirnya mulai berani melawan. Apalagi ketika saya remaja saya lebih besar dari dia. Sementara dia tetap pendek dan kecil.

Dan dia menyalahkan kami mendapatkan gizi yang baik dan dia gizinya buruk. Padahal kami tumbuh besar di rumah yang sama.

Dulu saya percaya betul soal mitos yang menyatakan bahwa punya 3 anak perempuan tidak pernah akan akur. Makanya dia sedemikian jahatnya dan selalu saja memicu pertengkaran. Padahal nyatanya tidak demikian di keluarga orang lain. Saya pikir itu normal saja. Sama sekali enggak! Kakak saya tidak normal. Dia menderita Sibling Rivalry yang sampai sekarang tidak sembuh. Karena sejak awal tak ada penyembuhan dari keluarga kami.

Kurangnya informasi mengenai penyakit ini, berdampak pada pembiaran bertahun-tahun, dan sekarang sudah akut. Saya saja tak bisa bertemu langsung dengannya, jika tidak, siap-siap dia akan memaki dan mencakar saya.

Bagaimana dengan lebaran? Tidak pulang dong?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.