Langsung ke konten utama

Hari Libur Produktif Sekali



A photo posted by Raza Damilio (@razadamilio) on
Menulis dengan cepat adalah spesialis saya. Saya tak bsia terlalu lama duduk depan komputer dan berpikir. Saya menulis sambil berpikir. Mengetik sambil berpikir. Terkadang berbicara sambil berpikir. Banyak sekali hal yang lewat di pikrian saya. Saya tak bisa menyanyi dengan merdu atau berdansa dengan indah. Tapi saya bersyukur saya masih bisa menulis dengan cepat. Banayk orang yang tak bisa menulis dengan cepat lho. Walaupun sayangnya saya masih belum bisa mengetik dengan 10 jemari saya. Padahal bakalan keren sekali ya kalau bisa melakukannya dan sedikit typo yang akan terjadi dalam tulisan saya. Ini saya sering balik lagi ke belakang buat memperbaiki tulisan saya di bagian pengetikannya.

Menulis tak perlu sempurna. Jika terlalu sibuk mengejar kesempurnaan nggak bakalan bisa cepat menulisnya.

Saya tak menyangka lho saya bisa mengetik secepat sekarang ini. Dulu, buat ratain kiri kanan tulisan saja saya tak bisa. Bahkan banyak sekali ketikan saya yang salah. Saya pernah mengerjakan tugas di rental komputer yang harganya masih Rp3.000/jam. Lebih mahal dari biaya internet per jam sekarang ini ya. Jadi waktu itu saya mengetik apa adanya. Seperti yang sudah tersetting di Ms Word yang saya gunakan. Pas pulang dan membaca kembali tulisan saya yang sudah diprint saya baru sadar. Betapa banyaknya typo dan betapa lambatnya saya mengetik waktu itu. Setidaknya saya butuh 1 jam untuk mengetik 1 halaman. Sekarang saya bisa menyelesaikan dua halaman paling lama 15 menit.

Buat siapa pun di luar sana yang merasa banyak kekurangan, tenang, semuanya bisa dipelajari. Semuanya bisa dilatih. Saya berlatih sangat keras untuk menjadi diri saya yang sekarang. Supaya saya bisa menulis lebih cepat. Lebih banyak. Lalu berbagi hal yang bernafata dengan banyak orang. Nggak hanya sekadar menulis curhatan pribadi yang bertahun-tahun ke belakang sering sekali saya lakukan. Itu sebabnya tulisan saya dulu penuh dengan 'perasaan'. Entah itu perasaan marah, benci, atau sedih. Berbagai emosi muncul dalam tulisan saya. Pasti berbeda jauh dengan sekarang ya. Saya terasa lebih tenang dalam menulis. Ada hal-hal yang saya hilangkan dari tulisan saya. Terutama energi kemarahan yang tak ingin saya biarkan ada lagi di sini.

Marah itu melelahkan. Saya sudah terlalu tua untuk marah setiap hari di blog. Lagipula saya sudah punya suami yang siap menampung segala keluh kesah saya yang kadang marah, kadang sedih. Saya merasa lebih terkontrol dibandingkan sebelumnya. Buat yang merasa selama ini emosinya kurang stabil mungkin bisa mengambil langkah seperti saya, menikah dan menstabilkan emosi dengan menyatukan kehidupan kita bersama orang lain. Bukan mencari kehidupan yang sempurna. Menjadikan kehidupan lebih baik cukuplah. Karena tak akan ada yang namanya kehidupan yang sempurna di dunia ini. Bahkan dongeng sekalipun.

Sekarang saya sedang menikmati liburan di rumah. Libur kuliah. Tapi tetap bekerja. Apalagi mengingat saya bekerjanya sebagai penyiar radio, walaupun seminggu sekali, tetap saja nggak kenal yang namanya libur. Saya butuh liburan seperti ini lebih banyak supaya lebih produktif menulis. Memiliki anak membuat banyak waktu saya habis mengurusnya. Belum lagi jadwal kuliah yang memang padat. Seandainya pas kemarin hamil saya tahu sudah mengandung, tentu saya tidak mendaftarkan diri untuk kuliah. Menjalani ini semua terlalu melelahkan jiwa dan raga.

Saya butuh piknik. Untungnya lebaran kali ini bertepatan dengan libur cukup panjang menjelang UAS. Jadi saya bisa mengistirahatkan jiwa raga ini supaya mendapatkan kembali energi sebelum menghadapi ujian akhir dan menyelesaikan kuliah yang tinggal dua semester lagi. Lalu apa? Suami saya bilang sih, jadi-jadilah kuliah tu. Kalau jangan nambah lagi. Saya sih pengen nambah kuliah lagi sebenarnya. Tapi lihat nantilah semoga ada kesempatan saya menyelesaikan kuliah dengan nilai terbaik lalu kuliah lagi sampai cita-cita masa kecil saya tercapai.

Jadi profesor. Hehehe... entah bagaimana caranya mencapai titel yang saya impikan itu. Saya yakin akan ada jalannya nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.