Selama
ini setiap beli handphone yang saya pikirkan pertama adalah
pelindungnya yang banyak disebut sebagai kondom hape. Iya sih memang
fungsinya buat melindungi makanya disebut sebagai kondom. Walaupun
kesannya agak gimana gitu ya karena saat denger kata kondom yang
terpikirkan di kepala kita agak negatif gitu. Tapi beberapa waktu
terakhir ini yang banyak digunakan selain kondom hape juga bumper ring case. Macem-macem banget tuh model dan warnanya.
Kalau
kondom hape sekarang sih lebih banyak disebut sebagai case
ya. Beda dengan awal-awal keluarnya pelindung handphone. Hahahaha...
jadul banget kalau menyebutnya kondom.
Balik
lagi ke bumper ring case, saya belum pernah beli sih. Tapi suka aja
ngeliat bumper ring case yang lucu-lucu. Terutama banyak dibuat untuk
iPhone. Ada juga sih bumper ring yang nggak ada casenya, dan bisa
digunakan untuk semua smartphone. Asal masih bisa melar sesuai ukuran
smartphone tersebut. Fungsinya kalau yang cuma bumper ring sih saya
kurang paham ya palingan ngelindungin bagian pinggir smartphone. Beda
dengan bumper ring case yang sekalian ada kondomnya.
Jadi banyak banget yang bisa dilindungi.
Siapa
sih pencipta bumper ring case itu? Ketika kita googling yang keluar
kebanyakan yang jual bumper ring case atau bumper ring doang. Nggak
ada yang ngebahas asal muasal bumper ring ini. Padahal penting banget
menurut saya untuk tahu sejarah suatu benda. Akan menyenangkan saat
tahu ide dibalik penciptaan benda-benda yang ada di dunia ini.
Sayang
sih nggak ada yang menuliskan tentang hal tersebut. Kalaupun ada yang
nulis soal sejarah penciptaan bumper ring case bakalan kalah saya
penjual bumper itu sendiri. Mereka bakalan lebih menang di mesin
pencari. Di wikipedia juga nggak nemu sih soal bumper ring ini. Apa
karena bumper ring nggak begitu membanggakan buat dijadikan sebuah
catatan penemuan ya? Kurang tahulah ya. Padahal kan lumayan kalau ada
yang mendaftarkan hak ciptanya. Banyak banget yang bikin soalnya.
Entahlah...
Smartphone
saya sendiri sih masih menggunakan kondom.
Pelindung yang bening dan lembut. Mirip dengan kondom. Sebab saya
pengennya smartphone saya nggak calar-calar bagian belakang dan
pinggirnya. Biasanya harga jual bakalan turun kalau smartphone yang
kita gunakan banyak calarnya. Padahal nggak niat jual smartphone yang
saya gunakan sih. Hehehehe... tapi tetap suka aja melindunginya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).