Dodol
memang banyak sekali jenisnya. Satu di antaranya adalah dodol
cengkarok yang sering dibuat mertua saya. Dodol Cengkarok. Dibuat
menggunakan santan kelapa, gula merah, dan juga tepung ketan kasar
yang berasal dari beras yang dioseng.
Dodol
Cengkarok buatan mertua saya agak kasar berasnya jadi saat dimakan
akan ada sensasi grutuk-grutuk-nya.
Beda dengan dodol cengkarok pada umumnya yang terlalu halus tepung
berasnya sehingga terkesan lica'
atau leca'. Leca' tuh
lembek gitu, jadi mirip dodol ketan biasanya.
Karena
saya rasa dodol cengkarok buatan mertua saya ini sedap tak terkira
*hehehe ini lebay amat bahasanya* saya jadi mencoba promosi ke
facebook. Lumayan lho ternyata yang beli. Tanggapannya juga positif
semua. Bahkan banyak yang repeat order. Sayangnya sih dodol cengkarok
ini nggak tahan lama. Jadi mertua hanya akan bikin kalau ada yang
pesan. Made by order gitu deh.
Dodolnya
dibungkus dengan plastik bening. Dibentuk bulat panjang. Sebatangnya
dijual dengan harga 25.000 saja, beratnya sekitar 250gram. Ada
rencana buat bikin bungkus yang lebih bagus lagi sebenarnya. Biar
lebih menarik tapi karena saya masih bingung mau bungkus seperti apa
ya masih dibungkus pake kotak mika gitu deh. Stikernya juga saya
rencanakan untuk dibuat supaya ada brand-nya.
Apabila
dinamakan 'Dodol Cengkarok Long Dare' bagus nggak ya? Atau pake brand
'Honeylizious' aja? Ada saran? Logo belum dibikin sih, masih dalam
perencanaan.
Ngomong-ngomong
soal logo, banyak website yang katanya ngasih 'free logo' tapi pas
mau diunduh ternyata musti bayar. Gratisnya itu hanya bikin kalau
untuk memiliki mah tetep ya bayar aja. Kemaren bikin logo buat tugas
mata kuliah Public Relation, ternyata tidak bisa diunduh. Karena itu
saya screen capture aja gambarnya biar nggak perlu bayar. Hihihi...
Teman-teman
sendiri sudah pernah makan dodol cengkarok belum?
Order: 085654626686
Follow @honeylizious
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).