Tahun
ini saya benar-benar tak bisa berpuasa. Mengingat saya akan menyusui
bayi yang akan segera saya lahirkan dalam hitungan minggu.
Mudah-mudahan sih tidak bentrok dengan jadwal saya ujian nanti.
Sehingga saya tetap bisa mengikuti ujian tengah semester, kemudian
cuti sebulan, baru langsung ujian akhir semester. Akhirnya sebentar
lagi saya akan menjadi seorang ibu seutuhnya. Perut yang semakin
membuncit ini memang membuat saya kesulitan bergerak dan bernapas
tapi mengingat ada seseorang yang berasal dari darah daging saya dan
suami sedang tumbuh, itu terus menguatkan saya.
Sebulan
penuh nanti saya akan absen puasa dan tetap makan seperti biasa demi
menyusui anak saya ini. Saya sendiri dilahirkan beberapa hari
setelah lebaran. Jadi saya rasa ibu saya masih dapat menjalankan
puasa. Beda dengan saya yang akan melahirkan sebelum bulan puasa.
Sayang sih sebenarnya tidak bisa berpuasa. Namun memang sudah harus
seperti itu ya. Mau nggak mau saya harus merelakan sebulan penuh ini
tanpa melaksanakan kewajiban yang satu itu.
Bagian
menyenangkannya sih saya tetap bisa makan makanan untuk buka puasa
bersama keluarga suami saya. Hehehe...