Merencanakan
hari libur untuk menulis lebih banyak dan membayar segala jenis
hutang di blog ternyata memang berimbas buruk pada kedua kaki saya
sendiri. Selain kaki saya kesemutan karena terlalu lama dilipat, saya
memilih duduk bersila untuk menghindari pembengkakan, kaki saya
akhirnya juga mulai gatal-gatal karena akan segera membengkak, sebab
saya kemudian mengubah posisi duduk saya. Kaki yang menjuntai ke
bawah dan saya duduk di pinggir ranjang sambil mengetik membuat
aliran darah ke kaki kurang lancar. Membengkaklah dia. Karena saya
sedang hamil sih. Saya sendiri masih terus saja memaksakan diri untuk
menulis.
Pengennya
sih tengkurep tapi perut sudah seperti bola basket. Tak mungkin
rasanya berada di posisi yang paling saya suka tersebut untuk
menulis. Berselonjor juga kurang nyaman sebenarnya. Ah serba salah
sekali. Tapi tangan saya masih kuat untuk menulis beberapa puluh
postingan. Sebal sih rasanya. Semangat menulis ada. Ide juga masih
banyak. Tapi kaki tak bisa diajak berkompromi. Perut sih jangan
ditanya. Rasanya tak kuat duduk terlalu lama dengan perut sebuncit
ini. Tak terbayangkan nanti saat perut saya sudah benar-benar ranum.
Ketika sang kandungan sudah berusia 9 bulan dan siap untuk brojol.
Sayangnya
suami hanya bisa diharapkan untuk memasukkan review jadi ke blog.
Belum siap untuk menulis dia sepertinya. Apalagi dibandingkan
keyboard dia lebih condong ke bantal kalau sudah berada di dalam
kamar. Ya sudahlah. Saya masih punya dua bulan untuk mempersiapkan
draft postingan. Semoga saja saya bisa menyiapkannya, setidaknya bisa
melunasi semua hutang di blog saja sudah sangat alhamdulillah.