Suatu hari nanti, rutinitas yang sekarang saya jalani akan menjadi kenangan. Jalan yang kami lewati setiap hari menuju kampus ABA akan menjadi jalan yang penuh kenangan. Sama kuatnya dengan kenangan kuliah di FKIP Bahasa Indonesia. Sepanjang jalan jika memang ada yang menarik saya selalu menjadi orang yang akan bercerita panjang lebar tentang apa yang kami lakukan selama di kelas pada suami. Meskipun dia tidak pernah duduk di bangku kuliah, rasanya menyenangkan membuatnya terlibat secara emosional dengan kelas yang saya tempati. Setiap pelajaran yang bisa saya kuasai dan yang gagal saya pahami.
Hari Senin menjadi hari yang penuh cerita. Sebab dua dosen yang paling menyenangkan mengajar di kelas saya pada hari tersebut. Keduanya bisa menjelaskan dengan baik materi yang diasuhnya dan keduanya adalah orang yang sangat lucu. Ms. Novi dan Mr. Niko. Seperti hari ini. Banyak sekali cerita yang saya ceritakan pada suami. Berharap dia bisa menjadi bagian dari kegiatan rutin saya setiap harinya walaupun dia tak berada di kelas tersebut. Saya juga rajin memperlihatkan akun sosmed teman-teman sekelas saya. Siapa saja yang menyenangkan dan tak menyenangkan juga saya ceritakan.
Ujian mid sudah lewat. Alhamdulillah nilainya cukup memuaskan walaupun sebenarnya saya berharap bisa dapat nilai tertinggi untuk semua mata kuliah. Ada beberapa yang belum maksimal sih sebenarnya. Tapi paling penting saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat buat langkah saya selanjutnya dalam kehidupan.
Banyak yang menanyakan alasan saya kuliahnya di ABA yang seperti melanjutkan pendidikan setelah SMA. Mengapa tidak lanjut ke S2? Itu pertanyaan paling umum yang saya dengar dari banyak orang. Selain ABA ini akan selalu menjadi kampus impian, ABA juga tidak memberikan semester terlampau banyak. Sehingga saya bisa menyelesaikan dalam waktu singkat. Apalagi saya hanya ingin dapat ilmu bahasa Inggrisnya di sini.
Bahasa Indonesia memang sangat penting sebagai dasar penguasaan bahasa asing selanjutnya. Namun untuk mengembangkan kepenulisan saya selanjutnya memang dibutuhkan bahasa Inggris yang cukup mumpuni. Bukan hanya penguasaan bahasa nasional.
Lagi, satu hari Senin saya lewati. Sudah pulang kuliah. Jalan yang suatu hari tak lagi saya lewati seperti sekarang dari Senin-Jumat, akan menjadi bagian dari kenangan seumur hidup yang bisa saya ceritakan pada anak cucu nantinya.