Kebaikan dan keburukan memang dua hal yang sangat jauh berbeda. Antara positif dan negatif demikian juga adanya. Tapi yang saya tahu kebaikan dan keburukan itu bisa menular. Seperti pepatah yang mengatakan jika kita berteman dengan penjual parfum, insha Allah keciprat wanginya. Sekarang tentu dengan sangat mudah kita bertemu dengan berbagai orang semacam itu. Baik yang negatif maupun positif. Bahkan kita juga kadang bisa menjadi orang yang negatif dan positif karena sosial media membuat segalanya menjadi lebih mudah bertemu begitu saja.
Dulu mungkin saya tak begitu jaga imej soal update apa pun di sosial media. Sebelum saya menyadari dengan baik bahwa itu adalah tempat publik. Jadi perilaku yang harus kita bawa adalah perilaku yang sesuai dengan pembawaan kita ketika berada di ranah publik. Bukan menjadi orang yang seenakedewe menggunakan akun sosial media hanya karena 'toh ini akun, akun saya'. Meskipun demikian saya tak punya hak untuk melarang siapa pun menggunakan akun sosial media miliknya seperti apa. Bukan urusan saya. Itu sudah ada UU IT yang mengaturnya.
Namun ketika akun tersebut terhubung ke akun sosial media saya dan ternyata menurut pandangan saya akun ini memberikan dampak 'negatif' secara langsung maupun tidak buat diri saya pribadi, yang saya lakukan hanyalah memblokirnya. Setidaknya saya tidak ingin hidup saya dipengaruhi oleh orang semacam ini. Semisal ada yang dengan angkuhnya membuat status di sosial medianya bicara soal jasa-jasa dia pada orang lain yang dibalas dengan keburukan lalu mengatakan sejatinya dia sudah sangat ikhlas.
Padahal saya rasa anak sekolah dasar saja tahu, bahwa di dalam surah Al-Ikhlas yang namanya keikhlasan itu tak pernah sekalipun disebut di dalam surah tersebut. Jadi saat kita mengatakan bahwa kita sudah ikhlas, sudah rida dunia akhirat, cobalah lihat ke dalam lagi. Apakah kita sudah benar-benar ikhlas? Atau kita tidak terima kebaikan kita tidak dibalas dengan semestinya?
Bukankah Allah sudah menjanjikan bahwa perbuatan baik itu akan selalu ada ganjarannya? Mengapa kita harus meminta balasan dari sesama manusia yang memiliki keterbatasan? Sedangkan Allah sudah mempersiapkan balasan yang sesuai untuk kita. Apalagi saya yakin, sebelum kita berbuat baik sudah ada orang yang berbuat baik pada kita. Anggap saja semua kebaikan kita pada orang adalah balasan kebaikan yang pernah kita terima dari orang lain. Atau bentuk rasa syukur kita pada semua yang Allah kasih dalam kehidupan kita.
Buat siapa pun di luar sana, jangan terlalu banyak bergaul dengan orang yang negatif. Hapus saja mereka dari kehidupan nyata dan maya kita. Anggap nggak pernah ada. Soalnya bahaya kalo kenegatifannya menular pada kita.
Selamat berakhir pekan.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).