Dibenci
orang memang tidak menyenangkan. Pada awal-awal mungkin kita akan memikirkannya
terus-menerus. ‘Bercermin’ dan mencoba menggali salahnya di mana sampai ada
yang membenci kita sedemikian rupa. Sebenarnya semakin banyak orang yang
mengenal kita tentu saja di antara mereka akan ada yang tidak menyukai kita. Selama
bukan satu dunia membenci kita berarti masalahnya bukan pada diri kita
sepenuhnya. Di dunia ini kita akan bertemu dengan beragam manusia. Banyak sekali
orang dengan tingkah polahnya. Kita tak bisa mengatur semua orang untuk menyukai
kita.
Apabila
ada di antara teman-teman yang menghadapi orang yang tak menyukai apa yang
teman-teman lakukan atau miliki, sebenarnya tak perlu repot memikirkannya. Karena
untuk bahagia kita harus melupakan tentang apa saja yang orang lain pikirkan
tentang kita. Saya sudah pernah mengalami masa itu dan ternyata sangat
melelahkan mencoba membuktikan pada orang yang tak menyukai kita bahwa kita tak
seperti yang dia anggap selama ini. Tak bisa. Karena sekali saja seseorang tak
menyukai kita, selamanya dia akan seperti itu. Jangan habiskan waktu untuk
membuktikan sesuatu yang tak akan pernah dia terima.
Itu
yang saya pahami.
Pada
akhirnya, lama-kelamaan kita akan terbiasa dengan orang-orang yang berusaha
menjatuhkan kita dengan segala cara dan selama kita tak tersentuh oleh
tangannya, saya pikir dia bukanlah orang yang perlu kita cemaskan. Hidup itu
untuk berbahagia. Lakukan hal yang menyenangkan di dunia ini. Saya sendiri
kayaknya bakalan seneng banget bisa nuliskan postingan ini sambil menikmati
semangkuk kangkung. Ah akhir-akhir ini saya suka sekali dengan sayuran hijau
yang ditumis. Terutama kangkung. Walaupun sejak kecil saya memang suka sekali
dengan kangkung.
Ngelantur
ya?
Maaf
salah fokus perut lapar begini. Ya sudahlah, saya kira saya lebih baik makan
daripada kelaparan sambil menulis. Nggak konsen juga. Selamat beristirahat ya
teman-teman. Udah malem nih, jangan begadang ya!
Follow @honeylizious