Buah Mata Kucing mirip dengan lengkeng. Sepertinya masih saudara. Ada juga yang menyebutnya dengan lengkeng kampung. Dari banyak buah di dunia ini, Mata Kucing ini adalah buah yang saya ingat sekali saat pertama kali memakannya. Bahkan saya masih memikirkannya sampai dewasa. Waktu itu yang memberikannya pada saya Umak. Seingat saya, saya sendiri belum sekolah. Meskipun ingatan itu samar saya masih ingat rasa buahnya.
Hari ini, setelah saya makan buah Mata Kucing lagi setelah lebih dari 20tahun yang lalu, akhirnya saya ingat, inilah buah yang saya suka sekali. Dulu saya hanya makan tiga biji. Sekarang saya dibawakan banyak sekali buah Mata Kucing ini dari Sintang. Rasanya manis dan lebih banyak airnya dibanding lengkeng. Kulitnya tidak semulus lengkeng malah mirip rambutan tapi yang ada di kulitnya bukan rambut. Kayak jerawatan gitu. Dagingnya lebih tipis dibandingkan lengkeng dan bijinya lebih besar.
Buah Mata Kucing juga sama kayak buah keranji. Tak mudah menemukannya. Tapi masih ada kok yang membudidayakannya.