Pagi
tadi saya mengikuti tes masuk Akademi Bahasa Asing. Kampus impian
saya selama ini. Tempat yang ingin saya masuki sejak 10 tahun yang
lalu. Namun kemudian gagal karena terkendala biaya. Memang biaya
masuk ABA terbilang mahal untuk anak guru sekolah dasar seperti saya
yang jumlah saudara lainnya ada 4. Anak kedua dari lima bersaudara.
Untan alias Universitas Tanjungpura dipilih karena lebih murah. Bukan
karena saya ingin menjadi guru setelah kuliah nanti. Tak pernah
terpikirkan oleh saya nantinya harus menjadi seorang guru sekolah.
Karena memang tidak menargetkan menjadi guru, hari ini, saat saya
mengetikkan ini saya memang bukan guru. Walaupun sempat mengajar di
sebuah bimbel dan akhirnya berhenti karena gajinya terlalu minim.
Banyak waktu terbuang percuma.
Tahun
ini karena belum hamil, saya akhirnya meyakinkan suami untuk kuliah
di ABA. Ikut tes masuknya tadi pagi dan tak berapa lama hasil tes
keluar, hanya sekitar 15 menit setelah kami keluar dari ruang tes.
Ternyata saya mendapatkan nilai A untuk tes tersebut. Memang skornya
jauh dari sempurna. Hanya 87 poin tapi saya sudah cukup senang dengan
hasil tersebut. Setidaknya saya punya bekal yang cukup untuk belajar
bahasa Inggris. Sekalian memperbaiki kekurangannya. Sudah saatnya
saya belajar untuk menggunakan bahasa Inggris di blog. Bukan hanya
sekadar broken English yang saya terapkan di beberapa tulisan.
Sepuluh
tahun saya menunggu hari ini datang. Hari di mana saya tidak
terhalang oleh biaya masuk kuliah di kampus ini. Kepala saya sudah
siap menerima pelajaran baru lagi. Berkenalan dengan banyak orang
baru lagi. Untungnya suami cukup mendukung. Sebenarnya sih beberapa
bulan yang lalu dia seperti keberatan. Saya yakinkan kalau masalah
biaya, saya akan bayar sendiri dari hasil fee blog ini atau menang
lomba menulis. Masih tidak bisa memberikan izin saya pasang tampang
wajah kecewa berat dan akhirnya dia setuju.
Tadi
pagi sih dia yang semangat membangunkan. Senang sekali akhirnya saya
bisa mendapatkan restu dari beliau. Saya pikir dia lebih senang saya
tidak kuliah. Namun melihat keadaan yang sekarang, saya yang sudah
beraktivitas di awal pagi pastinya lebih senang saya kuliah di pagi
hari. Otomatis akan bangun pagi setiap hari dan tak ada malas-malasan
pagi.
Masih
banyak ilmu yang ingin saya dapatkan sebagai bekal mendidik anak saya
nanti. Bukan hanya bahasa Inggris yang ingin saya pelajari tapi juga
ekonomi, informatika, dan entah apalagi yang belum saya pikirkan.
Sekarang saya fokus dulu ke bahasa asing. Sambil mengingat kembali
bahasa Mandarin yang dulunya saya pelajari. Seminggu sebelum kuliah
kayaknya saya menggenjot diri saya untuk menyelesaikan beberapa
naskah buat lomba. Seperti yang sudah saya ceritakan beberapa
postingan sebelumnya, banyak sekali lomba menulis.