Saya
rasa setiap orang harus mulai belajar untuk menggunakan akun sosial
medianya dengan bijaksana. Semua memang ada prosesnya tapi jangan
sampai proses yang harus kita lewati melalui hal-hal yang
menyakitkan. Apalagi sampai dibully oleh netizen gara-gara kita
membagikan sesuatu yang 'berbahaya' atau berpotensi menyulut emosi
orang lain. Memang kita sendiri yang memiliki akun tersebut. Tapi
ketika kita memutuskan untuk menuliskannya di sosial media dan dibaca
banyak orang tentunya kita mengundang orang lain untuk membacanya.
Jika
kita tak cukup siap mendapatkan reaksi dari dunia maya, pikir
berkali-kali sebelum menuliskan sesuatu. Dulu saat saya pikir tak ada
yang tahu siapa saya. Tak ada yang tahu blog gratisan yang saya buat,
saya memang bersosial media dengan seenaknya. Mengeluarkan emosi
sesuka hari dan tidak mengontrolnya dengan baik. Ternyata
mengeluarkan emosi yang meluap-luap di sosial media bukanlah hal yang
baik. Sebab sosial media itu sangat terbuka. Bahkan untuk ukuran path
yang barangkali menurut kita terbatas jumlah temannya.
Kita
tak akan pernah benar-benar tahu apa yang kita bagikan di sosial
media akan sampai ke siapa saja. Makanya sekarang saya tidak spammer
ngetwit kayak dulu lagi. Menulis di blog juga mulai di kontrol. Saat
saya marah dan kesal saya lebih senang menutup semua sosial media dan
makan atau nonton TV saja.