![]() |
Sumber gambar http://www.belikulit.com/ |
Industri mode baik di belahan dunia barat maupun timur sering kali
mengotak-kotakkan jenis pakaian sesuai musim yang sedang berjalan. Di
Indonesia, hukum ini tidak selalu berlaku. Selain karena Indonesia
hanya memiliki dua musim yang tidak terlalu berbeda jauh satu sama
lain, masyarakat kita lebih fleksibel dalam hal fesyen. Jaket kulit
merupakan salah satu jenis pakaian yang selalu trendi dan cocok untuk
segala musim dan suasana. Sebagian orang, baik laki-laki maupun
perempuan, berpandangan bahwa dalam lemari pakaian harus ada
setidaknya satu jaket kulit, atau mirip kulit. Betul, tak sedikit
orang terjebak membeli jaket yang tampak terbuat dari kulit tetapi
sebenarnya bukan kulit asli. Mengetahui bagaimana mengenali
keasliannya bermanfaat untuk menentukan cara merawat jaket kulit di
kemudian hari.
Perhatikan Label Pakaian
Cara mudah adalah mengecek informasi yang tertera pada label yang
menyertai jaket. Informasi ini seharusnya menyebutkan bahan pakaian
beserta persentase masing-masing bahan. Di pasaran beredar sedikitnya
empat jenis pakaian yang tampak seperti terbuat dari bahan kulit.
Secara sekilas keempat jenis ini sulit dibedakan.
- Kulit asli (real leather): Komposisi pakaian berbahan kulit asli harus 100% kulit. Meskipun jika pakaian tersebut memiliki lapisan dalam dari bahan lain, bahan luarnya harus murni kulit.
- Kulit campur (bonded leather): Bahan ini tidak murni kulit walau mengandung kulit. Produsen mencampur parutan kulit asli—biasanya dari perca sisa bahan kulit asli—dengan bahan perekat dan mencetaknya sedemikian rupa sehingga menghasilkan material dengan permukaan menyerupai kulit asli. Warna pada bahan ini hanya diterapkan di permukaan tanpa meresap sampai ke dalam. Bahan ini sering dipakai pada sampul buku. Kulit campur berkualitas rendah mudah menampakkan pecah-pecah pada permukaannya hanya dalam waktu relatif singkat.
- Kulit palsu (faux leather): Jangan terkecoh penampakan bahan ini. Meski terlihat seperti kulit, faux leather merupakan kulit buatan manusia dari bahan-bahan lain yang tidak terkait dengan kulit sama sekali. Jenis utama kulit sintetis ini adalah polyvinyl chloride (PVC) yang pada dasarnya adalah sejenis plastik.
- Mirip kulit (leather look): Seperti namanya, bahan ini hanya mirip kulit namun sebenarnya merupakan kain biasa. Sebutannya di dunia manufaktur adalah polyurethane (PU). PU dibuat dengan cara melapisi kain biasa, semisal katun atau polyester, dengan materi tertentu dan memperlakukannya sehingga mendapatkan hasil yang tampak seperti kulit asli.
Lihat dan Rasakan
Informasi ini tentu tidak cukup akurat untuk menarik kesimpulan
apakah jaket yang Anda taksir benar-benar terbuat dari kulit asli.
Selanjutnya perhatikan lebih dekat dan rasakan teksturnya. Bahan
kulit asli memiliki pori-pori atau tanda-tanda keriput yang tampak
natural seperti pada kulit manusia meskipun tidak serupa. Ciri-ciri
ini tidak terlihat pada bahan yang bukan kulit asli karena
lapisan-lapisan hasil produksi pabrik tampak lebih mulus. Tanda-tanda
lain bisa juga Anda kenali dengan memegangnya. Kulit asli terasa
lebih lentur dan fleksibel serta gerakannya terasa lebih lemas
dibandingkan dengan bahan lain yang cenderung kaku.
Setelah Anda yakin dengan bahan dan harga, jaket tersebut bisa segera
menjadi milik Anda. Sebagaimana untuk kebanyakan jenis pakaian lain,
sangat dianjurkan untuk mencuci jaket kulit sebelum pertama kali
dikenakan. Perhatikan label perawatannya dan ikuti petunjuk yang
banyak tersedia di internet mengenai cara
merawat jaket kulit yang tepat untuk menghindari kerusakan
sebelum Anda sempat memakainya. Cucian pertama membuang bahan-bahan
kimia dan debu yang menumpuk selama pakaian berada di toko.