Sudah
beberapa hari sih ngeliatin gerai sushi pinggir jalan ini. Berlokasi
di Jl. Dr. Sutomo, persis di simpang empat menuju Jl. Dr. Wahidin,
Pontianak. Soalnya memang saya kepengen nyobain sushi bikinan mereka.
Selama ini hanya pernah satu kali makan sushi di sebuah rumah makan
di Jl. Sumatera tapi saya kurang sreg dengan rasanya. Meskipun untuk
harga terbilang sangat terjangkau di sana.
Pertama
sih pengen standing applause
buat pelayanannya. Soalnya saya dan suami tak bisa parkir mobil di
depan gerai, jadi harus belok ke Jalan Danau Sentarum dan parkir di
halaman rumah orang yang bersebelahan dengan gerai ini. Pas mau
motong jalan baru liat tuh kalau dari halaman rumah orang itu, gerai
Sushi Sassy ini ternyata lebih tinggi sekitar lebih dari setengah
meter. Suami ngotot tetap harus lewat situ aja. Iya sih dibandingkan
mutar lagi lewat jalan raya, ini jauh lebih aman.
Sebelum
saya mengangkat rok dan naik dengan dibantu suami, pelayan gerai
sudah menurunkan kursi sebagai tangga untuk saya naik. Alhamdulillah
tak perlu kehilangan keanggunan dengan memanjat setinggi itu.
Hehehehe... memberikan kursi begini memang hanyalah hal kecil, tapi
akan memberikan perbedaan yang sangat besar untuk pelanggan. Sebab
pelanggan merasa lebih diperhatikan kebutuhannya. Padahal kalau
pelayannya nggak ngasih kursi pun saya tetap akan makan di sana dan
tidak akan mencela.
Pelayan
yang mencatat pesanan kami memang tidak begitu ramah tapi juga nggak
jutek sih. Jadi saya tidak begitu terganggu meskipun dia tidak
tersenyum. Walaupun akan jauhhhhhh, jauhhhhh lebih baik kalo dia
murah senyum dan mengucapkan 'tunggu sebentar ya, pesanannya akan
segera di antar'.
Saya
tentu saja pesan sushi. Pake ikan sarden. Dengan taburan telur ikan
dan wijen hitam di atasnya. Enak. Saya suka dengan sushinya.
Beruntungnya suami tak suka makan ikan jadi dia tidak akan mengurangi
porsi sushi yang saya pesan. Ada sih dia mencomot sepotong dan
matanya langsung berair karena hampir muntah saat menelan sushinya.
Padahal ikannya bukan ikan mentah lho sodara-sodara. Jadi buat
teman-teman yang males makan ikan mentah, bisa nih mampir ke sini,
ikannya mateng kok. Terus yang saya pesan ini ada sayuran wortelnya
di bagian dalam.
Saya
suka kecap dan cabainya yang buat cocolan. Kecap asinnya gurih.
Cabainya juga pedas. Wih nikmat lah pokoknya.
Minumnya
saya pesan es parut. Enak juga es parutnya. Sayang lupa menjepret es
parut tersebut. Es parutnya 7.000IDR dan sushinya 23.000IDR seporsi
bisa buat dua orang sebenarnya. Tapi karena saya lapar berat, seporsi
saya makan sendiri.
Kekurangan
gerai ini adalah pada bagian atap. Soalnya yang ada atapnya hanya
buat penjual. Sedangkan buat pelanggan hanya beratapkan langit. Indah
kalau lagi banyak bintangnya. Tapi tak terbayangkan kalau nanti turun
hujan di saat pelanggan masih menikmati makanannya.
Follow @honeylizious