Saat kita memilih pekerjaan apa sih yang ada di benak kita? Apakah kita mau memulai karier dengan tantangan yang sangat berat karena ada jenjang kariernya. Berapa pun gajinya?
Bicara soal kerja memang akan selalu melibatkan masalah gaji. Maunya kerjaan tanpa jenjang karier tapi uangnya lumayan atau kariernya nanjak gajinya sedikit demi sedikit? Seandainya ada kerjaan yang gajinya tak banyak berubah tapi kariernya kayaknya 'waw' banget apakah lebih penting dibandingkan kerjaan yang kayaknya nggak bisa disebut karier tetapi uangnya jauh lebih banyak?
Soalnya nih ya, ada beberapa orang yang saya kenal dan saya ajak untuk menjalani pekerjaan seperti saya. Misalnya berdagang atau ngeblog, soalnya saya sedang membangun jaringan blogger untuk menulis review di Pontianak. Setidaknya saya tidak repot nyari blogger dari luar Pontianak atau Kalimantan Barat. Saya pikir hasilnya jauh lebih besar dari gaji yang mereka dapatkan di kantor.
Memang tak ada jenjang kariernya. Apalagi saya lebih suka disebut sebagai ibu rumah tangga profesional dibandingkan yang lain. Sebab sejak dulu saya memang ingin jadi ibu rumah tangga. Toh jadi ibu rumah tangga bukan berarti jadi kayak pembantu bukan? Di rumah banyak sekali hal yang bisa saya lakukan untuk mengembangkan diri. Apalagi menurut saya, keterampilan jauh lebih berharga dari sekadar tamatan fakultas mana. Pada akhirnya dibutuhkan orang yang memiliki keterampilan untuk dipekerjakan.
Namun ternyata pandangan banyak orang masih beranggapan bahwa kerja itu berada di balik meja kantor. Menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Ada lamaran, wawancara, dan masuk kerja. Terima gaji setiap bulannya. Begitu terus. Hanya untuk mengejar sesuatu yang mereka sebut jenjang karier.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).