Semakin
banyaknya orang yang memiliki smartphone semakin mudah pula untuk
menghubungi orang lain di dunia ini. Tak perlu tahu semua informasi
tentangnya, cukup bermodalkan sosial media atau sekadar aplikasi chat
semacam Whatsapp atau BBM, pasar pun sudah bisa dimulai. Semakin
mudahnya informasi datang dari orang lain yang tak benar-benar kita
kenal secara nyata.
Oke,
itu tak masalah sebenarnya. Siapa saja boleh berdagang asal di
lapaknya sendiri. Misalnya di blog ya di blog sendiri, jangan
mengganggu blog orang lain. Mau dagang di facebook juga bisa,
daganglah di akun sendiri, atau di instagram sendiri. Jangan malah
buka lapak di lapaknya orang lain. Paling mengherankan nih ada akun
facebook yang punya sejuta kloningan kayaknya. Dia posting di lapak
dagangan bros hijab saya dengan santainya. Membagikan link
dagangannya gitu. Padahal kan jelas-jelas saya juga berdagang di
situ. Saya tidak membuka layanan untuk menerima iklan gratisan dari
pihak lain.
Ujung-ujungnya
beberapa hari yang lalu saya putuskan untuk menelpon dia dan
memintanya untuk tidak melakukan tindakan memosting dagangannya di
lapak dagangan saya. Apa susahnya sih bikin laman sendiri dan dagang
di sana. Saya agak curiga dengan pedagang yang kayak gini. Hiperaktif
kesannya kok kayak tukang dagang hape online itu ya? Sibuk share
dagangan ke mana-mana. Bahkan sampai mencuri akun orang lain buat
dagang.
Berdagang
di lapak orang lain itu kayak kita punya dagangan, terus kita
nongkrong di toko orang lain buat jualan barang dagangan kita. Tanpa
bayar. Tanpa permisi. Nawarin ke orang-orang yang datang ke toko
orang tersebut. Kalau kamu yang berada di posisi tersebut. Bagaimana
perasaan kamu?
Itu
satu hal. Hal yang lain adalah berdagang melalui layanan BBM. Silakan
mau nawarin ke siapa saja yang kamu suka. Semua orang berhak
melakukan itu. Tapi dagang lewat broadcast? Lewat BROADCAST?
Memangnya orang yang kamu kirimi broadcast itu punya BBM cuma buat
nerima iklan dagangan kamu yang nggak ada modal itu? Hanya modal
broadcast? He-to-the-lo? Please deh! Saya yang belum setahun punya
BBM aja menyadari dengan sangat bahwa mengirimkan pesan massal
seperti itu sama sekali tidak sopan.
Kebayang
nggak kalau yang kamu kirimi pesan tersebut adalah orang yang sedang
menunggu pesan penting di BBM-nya dan pesan kamu membuat dia jadi
kesal? Buru-buru membukanya sampai smartphonenya kelempar mungkin
atau sampai jatuh gitu?
Gini
ya! Pedagang itu harusnya melayani pembelinya seperti seorang teman.
Apalagi pedagang online yang tak bisa bertemu muka dengan pembelinya.
Kalau memang ingin dagang lewat BBM, silakan, tapi sedikit tips nih
buat pedagang pemula, ajaklah ngobrol dulu calon pembeli kamu, jangan
langsung bombardir dengan iklan. Jangan berharap dagangan kamu laris
manis dengan cara kayak gitu, malah bisa-bisa akun kamu di blokir dan
tak akan diterima kembali sebagai kontaknya.
Saya
pernah tuh diinvite seseorang, saya sudah lupa orangnya, sudah saya
hapus dan blokir, gara-gara dia menginvite saya cuma untuk memasukkan
saya ke grup dagangannya. Setiap invitenya saya tolak dia invite
ulang. Berulang-ulang. Sebal akhirnya saya blokir.
Follow @honeylizious