Entah
sudah berapa puluh orang yang bertanya pertanyaan 'kapan-hamil' ini
ke saya. Buat pasangan yang baru menikah pasti merasakan perasaan
yang sama seperti saya sekarang. SEBAL!
Kalau
yang bertanya adalah orang tua saya maklum. Apalagi saat yang
menanyakan hal tersebut adalah kedua orang tua saya yang sama sekali
belum punya cucu. Jadi Putra adalah satu-satunya menantu yang mereka
miliki. Wajar dong mereka nanya sama saya ya. But for your
information, kedua orang tua saya tidak pernah satu kali pun
menanyakan pertanyaan tersebut. Sebab mereka tahu apabila ada hal
penting saya pasti akan mengabari mereka. Jika tak ada kejadian
apa-apa saya biasanya ya tidak akan bicara apa-apa.
Seandainya
saja semua orang yang memiliki pertanyaan basi-basi kayak
'kapan-hamil' dan turunannya, bisa membaca tulisan ini. Saya memang
belum hamil dan belum merencanakan buat hamil. Saya belum siap untuk
hamil sekarang ini. Apalagi mengingat kami baru saling kenal dan
berumah tangga. Setidaknya saya ingin memberikan waktu khusus untuk
kami berdua saja.
Tolonglah
berhenti menjamakkan kehidupan saya dengan kehidupan orang lain.
Template hidup saya tidak kayak orang yang pada umumnya
kuliah-PNS-menikah-hamil. Bukan kehidupan seperti itu yang saya
inginkan. Saya menikah karena ibadah dan memang saya rasa saya butuh
seseorang untuk mendampingi saya hingga menua nanti. Saya masih ingin
berdua saja dengannya. Belum ingin ada anak di antara kami.
Bukankah
menikah tujuannya bukan hanya untuk dapat anak? Jika memang saya
hanya butuh anak apa susahnya saya mengambil anak kecil buat
dijadikan anak angkat dan melewatkan pernikahan. Sesederhana itu
bukan? Menikah memang akan ada kemungkinan mendapatkan anak kandung
di dalamnya yang tentu saja sekarang bukan prioritas utama. Masih
banyak hal yang ingin saya capai. Setidaknya anak bukan yang paling
saya inginkan saat ini. Walaupun saya tahu akan sangat menyenangkan
melihat seorang gadis kecil versi saya. Di mana darah saya mengalir
di tubuhnya.
Saya
sedang mempersiapkan kehidupan yang baik untuknya. Saya ingin dia
mendapatkan segala yang dia inginkan dan tak kekurangan suatu apa pun
saat lahir ke dunia nanti.
Cukuplah
saya yang lahir di keluarga yang penuh dengan kekurangan secara
materi. Meskipun tak kurang kebahagiaan saya lahir sebagai diri saya
yang kecil itu. Saya lahir sebagai cucu paling bahagia dan selalu
tertawa. Tapi saya tak ingin masa kecil anak saya seperti itu.
Setidaknya saya ingin dia mendapatkan yang lebih baik dari yang saya
dapatkan.
Saya
mencintainya dan ingin memberikan seisi dunia untuknya sebagai tanda
cinta.
Follow @honeylizious