Setiap pasangan yang baru menikah,
atau lebih dikenal dengan istilah newlyweds, pasti tidak sabar
untuk meninggalkan rumah orangtua atau pondok mertua indah dan
menempati hunian sendiri. Selain alasan kemandirian, rasanya rumah
tangga belum sah kalau belum ditandai dengan memiliki tempat tinggal
sendiri. Walau sebenarnya perumpaan “dunia serasa milik berdua dan
sisanya ngontrak” berlaku untuk semua pasangan newlywed dimana pun
mereka tinggal.
Satu hal yang menyenangkan dari
memiliki hunian sendiri, terutama bagi perempuan, adalah kebebasan
untuk berkreasi dalam pemilihan perabotan dan berekspresi dalam
menghias ruangan-ruangan di dalam hunian baru kita. Meski demikian,
kita terkadang lupa bahwa belum tentu pasangan kita memiliki
preferensi yang sama dalam semua hal. Hal sepele seperti pemilihan
jenis kursi untuk diletakkan di ruang tamu atau jenis lampu yang
dipasang di ruang makan bisa menyebabkan berantem-berantem kecil
dalam kehidupan rumah tangga kita.
Berikut ini dua pemasalahan yang kerap
dialami oleh newlyweds beserta tips mengatasinya. Sambil kita
mengingat bahwa menikah bukan berarti meleburkan dua pikiran menjadi
satu, melainkan mengharmonisasikan dua pikiran dalam satu wadah rumah
tangga.
Menentukan Nuansa Hunian Baru
Sebelum mulai browsing katalog-katalog
untuk furniture dan pernak-pernik rumah tangga, biasanya kita
memikirkan terlebih dahulu atmosfir atau nuansa apa yang ingin kita
ciptakan di dalam hunian kita. Pilihannya bermacam-macam. Ada nuansa
tradisional Indonesia, vintage gaya Eropa, minimalist industrial,
hingga modern tetapi didominasi dengan elemen warna-warna tanah.
Begitu banyaknya pilihan seringkali
bukannya membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih mudah
tetapi lebih membingungkan. Belum lagi gaya fusion yang memadukan
beberapa nuansa di bawah satu atap. Tidak mudahnya proses pemilihan
ini kerap membuat kita kesal dan tidak dihargai ketika pada akhirnya
gaya interior yang kita inginkan tidak disetujui oleh pasangan kita.
Untuk menghindari perasaan kesal dan
tidak dihargai, akan lebih baik kalau dari awal kita sudah melibatkan
pasangan kita di dalam prosesnya. Utarakan apa preferensi kita,
misalnya kita lebih menyukai elemen kayu dibandingkan logam. Tapi
tidak lupa juga meminta dia mengutarakan preferensi dia.
Pasti akan ada momen dimana kita dan
pasangan memiliki pendapat yang bertolak belakang. Misalnya, kita
menyukai warna-warna pastel dan ingin menjadikannya sebagai warna
utama dari tempat tinggal, tetapi pasangan kita merasa warna tersebut
terlalu feminim dan menginginkan warna-warna industrial, seperti
abu-abu.
Kalau sudah seperti itu jalan
tengahnya adalah kompromi. Bisa dengan cara memilih warna netral,
seperti putih gading atau coklat muda. Atau bisa juga misalnya kamar
tidur tetap mengusung warna-warna pastel, sementara untuk ruang tamu
menggunakan warna-warna industrial. Hasil kompromi bisa berbeda-beda
untuk setiap pasangan. Tapi yang paling penting adalah mencari jalan
tengah yang pas untuk kita dan pasangan.
Menjaga Kebersihan Hunian Baru
Selain urusan interior, satu hal yang
juga perlu kita pertimbangkan adalah menjaga kebersihan hunian baru
kita. Pada umumnya, pasangan yang baru menikah belum memiliki
kebebasan finansial untuk mendatangkan pembantu rumah tangga yang
menginap maupun yang sesekali datang. Dan untuk tempat tinggal yang
hanya dihuni oleh dua orang, rasanya pembantu pun belum terlalu
perlu.
Dengan pembagian tugas yang jelas
dengan pasangan dari awal, urusan kebersihan rumah akan sama
ringannya dengan ketika kita dibantu oleh pembantu. Tentukan siapa
yang bertugas membuang sampah dan menjaga kebersihan dapur dan
perlengkapan di dapur, seperti kompor, microwave atau oven. Tentukan
juga siapa yang akan bertanggung jawab dengan kebersihan kamar mandi.
Memastikan lantai kamar mandi selalu kering dan wastafel dalam
keadaan bersih.
Dari semua ruangan di dalam rumah,
dapur dan kamar mandi adalah dua ruangan dengan potensi paling besar
untuk kotor dan mengeluarkan bau tidak menyenangkan. Jadi fokus
dengan pasangan untuk kebersihan dua ruangan ini. Untuk
ruangan-ruangan lainnya, bisa dikerjakan bersama-sama.
Kalau teman-teman membutuhkan tips
praktis dan inovatif dalam menjaga kebersihan hunian baru, Bersih Bersih bisa menjadi sumber informasi yang memberikan
tips untuk mengisi dan merawat hunian baru kita.