Ini
acara favorit suami. Padahal sebelum menikah saya jangankan mau
mantengin sampe selesai, biasanya saat tidur sendirian, waktu itu
masih di Radio Volare baru saya punya televisi sendiri, saya akan
terbangun gara-gara suara latar di acara ini. Lagu tema mungkin ya,
yang 'dug dug dug (terus ada kayak mendesah apa mendesis gitu) dug
dug dug...' pokoknya demikianlah lagu tema yang akan diperdengarkan
sampai segmen uji nyali selesai, bahkan saya pikir sepanjang malam,
saya akan langsung terbangun. Terus terang saya orangnya gampang
takut. Parno aja dengan suara-suara aneh dan tempat gelap. Tapi
alhamdulillah belum pernah kerasukan, mungkin mahluk astral (begitu
mereka menyebutnya) males mau masuk ke tubuh saya yang tukang tidur
ini.
Waktu
masih di Radio Volare saya suka menyalakan televisi supaya nggak
merasa sendirian di dalam kamar. Jadinya saya suka lupa, bahwa ada
acara Masih Dunia Lain di Trans 7. Entah mengapa suka nonton acara di
Trans 7 sampai ketiduran dan akhirnya terbangun gara-gara musik yang
diperdengarkan di acara tersebut. Mata masih sangat mengantuk tangan
mencari-cari remote dan segera mematikan atau memindahkan siaran tv.
Sendirian di kamar bawah studio aja sudah serem. Maklum gedungnya
lumayan besar dan saya berada di sudut yang sepi dan jauh dari
keramaian. Beda sekali dengan saat masih sekolah dan tinggal di rumah
Uwan atau Umak. Suara motor yang berisik sesekali terdengar membelah
malam yang gelap. Apalagi di jalanan perkampungan dekat rumah Uwan.
Lampu jalannya hanya beberapa yang menyala.
Hari
ini, saat suami saya sibuk menonton televisi yang tayangannya Masih
Dunia Lain tersebut saya suka mikir, itu acaranya beneran? Beneran
gitu mahluknya sebanyak itu dan berinteraksi dengan cara yang ada di
acara tersebut? Sumpe lo? *eh maap...
Segampang
itukah orang kerasukan dan memang demikiankah bentuk atau bunyi dari
'mereka-yang-tak-akan-saya-jelaskan-lagi-siapa'. Jadi kalau menonton
bersama suami, sekarang sudah berani menonton acaranya karena berdua
di kamar, suka debat gitu, bahkan suka bilang 'masa sih?'. Pokoknya
suka nggak yakin gitu saat liat acaranya. Bahkan saya sudah
mempertanyakannya sebelum beredar video di Youtube yang menyebarkan
tayangan Masih Dunia Lain. Tayangannya memperlihatkan ada orang yang
mengetuk-ngetuk dinding yang diklarifikasi oleh pihak Masih Dunia
Lain sebagai masyarakat yang menyusup dan mengganggu. Saya tidak
mengatakan bahwa acara ini rekayasa dan bentuk rekayasanya seperti
yang sudah kita lihat di Youtube tersebut.
Cuma
sampai sekarang saya hanya suka bertanya-tanya dengan diri sendiri
apakah itu memang beneran? Suka nggak percaya dengan orang-orang yang
kerasukan itu. Ya katakanlah bahwa memang di dunia ini banyak sekali
orang yang bisa melihat mahluk halus. Saya sendiri beberapa malam
sebelum menikah, saat sudah mengenakan inai didatangi sesosok
perempuan, antara tidur dan mimpi, dia hanya terlihat sebentar, tak
terasa oleh raga saya, dan tentu saja dia tak bisa masuk ke tubuh
saya waktu itu. Nambah masalah orang yang mempersiapkan pernikahan
saja kalau begitu.
Menurut
beberapa orang sih ada yang mengatakan itu Putri Junjung Buih. Karena
saya masih berdarah Banjar. Mungkin dia mendatangi untuk mengucapkan
selamat pada saya karena akan menikah walaupun saya malam itu jadi
takut berat dan tak mau tidur di kamar yang sama. Sebab malam
pertemuan kami itu, dia tersenyum, menyeringai rasanya, kemudian
mendekati tangan saya yang mengenakan inai. Seakan-akan ingin
menyentuh tangan saya yang kukunya sudah berinai tersebut.
Entah
itu mimpi atau bukan. Saya memang yakin mahluk gaib itu ada. Tapi
dunia kita berbeda. Jadi saya meyakini sekali tak semudah itu untuk
melihat mereka dan rasanya aneh setiap hari bisa melihatnya bukan?
ah... bingung ah
Follow @honeylizious