Seperti
mengeluh saja judulnya. Antara suka dan mengeluh. Hahahaha... sampai
hari ini saya masih menggunakan Ubuntu di PC yang sekarang menemani
hari kerja saya. Dari banyak distro linux memang Ubuntu adalah distro
yang paling lama saya gunakan. Pada akhirnya tetap mengunakan Ubuntu
jika memang memungkinkan. Dulu tak begitu menyadari betapa rajinnya
Ubuntu ini update sebab menggunakan laptop yang tak terus-terusan
terkoneksi dengan jaringan internet. Sekarang setiap komputer menyala
internetnya juga otomatis menyala. Jadinya update akan berlangsung
selama PC tersebut dinyalakan.
Ada
saja bagian yang diupdate sama pengembangnya. Bukan berarti saya
tidak senang degan updatenya. Saya suka dengan adanya update seperti
ini. Artinya Ubuntu yang saya gunakan berkembang. Tidak terhenti
pengembangannya. Tidak pernah ada crash lagi seperti yang sempat
terjadi beberapa waktu lalu. Saat itu Ubuntu 12.04 baru diluncurkan.
Masih dalam pengembangan.
Dengan
banyaknya update dari Ubuntu, hampir setiap hari saya lihat ada
sesuatu yang bisa diupdate, mau tidak mau kuota internet pun habis
hanya untuk mengupdatenya. Untungnya saya menggunakan jaringan
internet yang mumpuni di rumah. Jadi walaupun kuota sudah habis dan
kecepatan diturunkan saya masih bisa melakukan aktivitas menulis
blog, balas e-mail, dan bersosial media. Bahkan tak jarang saya
mengunduh video tutorial dari Youtube menggunakan smartphone. Yup!
Lebih mudah memang mengunduh video menggunakan Tubemate dari android
yang saya gunakan.
Entah
masih ada yang menggunakan Ubuntu 12.04 di luar sana atau sudah
banyak yang mengupgradenya ke versi yang lebih tinggi. Saya sendiri
sudah merasa nyaman menggunakannya. Tak terlintas untuk upgrade.
Semoga saja sih versi ini akan terus diperhatikan oleh pengembangnya
dan tetap ada update-annya. Sebab walaupun harus menghabiskan kuota
internet, saya tetap suka menggunakannya untuk keseharian.
Kangen
dengan Jolicloud dan Kubuntu tapi saya tak butuh banyak distro untuk
satu komputer bukan? Selama masih nyaman digunakan dan tak sulit
dioperasikan rasanya sudah cukup bagi saya.
Suami
saya sendiri yang sebelumnya tidak pernah menggunakan Ubuntu juga
merasa nyaman menggunakan. Belum pernah saya dengar dia mengeluh
menggunakan PC ini gara-gara di dalamnya ada Ubuntu bukan jendela.
Hehehe...
Teman-Teman
dari ClearOS sih sebenarnya mengatakan jika ingin membuat server
sendiri lebih baik menggunakan ClearOS. Namun karena saya sendiri tak
memahami bagaimana cara kerjanya dan sepertinya tidak benar-benar
membutuhkannya seperti teman-teman yang lain, saya bertahan
menggunakan Ubuntu. Menyenangkan kok dengan distro yang ini. Sebab
ini distro linux yang pertama kali saya gunakan saat masih
menggunakan netbook Acer yang saya gunakan tahun 2010 lalu.
Follow @honeylizious