Assalamualaikum
kesayangan Umak
Ya
anakku di masa depan yang sampai sekarang belum berputik di rahim
Umak, kamu akan memanggil perempuan yang suatu hari berjuang
mengeluarkanmu dari perutnya ini dengan panggilan Umak. Bukan Bunda,
Mama, Mami, apalagi Ibu. Cukup Umak saja. Jika kamu menanyakan
alasannya mengapa, Umak memang memanggil perempuan yang melahirkan
diri Umak ini dengan panggilan Umak juga. Dia juga memanggil ibunya
dengan panggilan serupa. Sederhananya ini warisan panggilan
turun-temurun. Untuk menunjukkan darah kita dari mana.
Darah
yang mengalir di tubuhmu nanti adalah darah putra/putri Sambas.
Walaupun Abahnya Umak berasal dari Banjarmasin. Umak lahir dan
membesar di tanah Sambas dan menggunakan bahasa Sambas sejak kecil.
Kamu akan Umak lahirkan di Pontianak. Di rumah sakit terdekat. Dengan
pendampingan dari Ayahmu tentunya.
Kamu
tahu nggak anakku (di masa depan) sudah banyak yang menanyakan
kehadiranmu. Mempertanyakan kamu sudah masuk perut Umak atau belum.
Sampai surat ini Umak tulis pun kamu belum ada. Setetes darah pun
belum. Tak ada di perut Umak. Umak sama Ayah sih santai aja. Soalnya
masih mau pacaran dulu. Apalagi mengingat Umak menikah dengan Ayahmu
tak lama setelah kenalan. Hanya beberapa minggu persiapannya.
Sekarang saatnya buat mengenal lebih banyak tentang Ayahmu. Lebih
dalam. Kalau kamu buru-buru ada, gimana mau pacaran? *eh
Bukan
itu juga sih sebenarnya. Umak mau kuliah tahun ini. Mungkin itu
sebabnya Tuhan belum mendatangkan kamu di dalam keluarga kecil kita
nanti. Walaupun ada juga keinginan untuk mengandungmu dan
melahirkanmu ke muka bumi. Lucu kali ya kalau perut Umak membesar.
Kamu jangan takut Nak, saat waktunya tiba, kamu tak akan sendirian
lagi. Kita akan dipertemukan.
Kamu
akan memanggil perempuan ini Umak. Kita akan menjelajahi dunia ini
bersama-sama. Sudah banyak cinta menantimu di sini. Jangan takut
untuk mengenal dunia. Umak dan Ayah akan sabar menantimu. Cucu
pertama untuk Umak dan Abah-nya Umak. Mereka pasti senang mendapatkan
cucu sepertimu. Mau perempuan atau laki-laki nantinya tak masalah.
Meskipun Umak kepengen anaknya cewek, supaya kita bisa bermain
dandan-dandanan sama-sama. Kamu mau?
Ini
surat pertama Umak buatmu setelah Umak menjadi istri Ayahmu. Kita
memang belum bertemu. Namun Umak yakin kamu akan membaca surat-surat
ini suatu hari nanti. Saat kamu benar-benar sudah ada di muka bumi
ini,
Peluk
cium
Umak
Follow @honeylizious
Komentar