Barangkali
itu yang akan terlintas di dalam kepala orang saat pertama kali
memiliki blog. Sebab tak semua orang sejak awal, sejak sebelum punya
blog sudah tahu apa yang ingin dia tuliskan. Saya sendiri pertama
kali membuat blog tentu saja ingin mengisinya dengan kisah-kisah
fiksi yang bermain di alam imajinasi saya. Kemudian berkembang
menjadi hal-hal yang tak bsia saya tumpahkan pada manusia. Ternyata
memang ampuh curcol di dalam blog. Demikian pikir saya. Hingga
akhirnya saya tahu apa yang ingin saya sampaikan. Semua hal. Semua
hal yang saya pikir bermanfaat buat siapa saja. Walaupun hanya satu
orang.
Setidaknya
suatu hari saat tulisan ini dibaca oleh anak-anak atau cucu-cucu
saya, saya masih sempat meninggalkan kenangan buat mereka.
Saya
harus menulis tentang apa? Seberapa banyak orang yang menanyakan hal
tersebut padamu? Kembali lagi ke tujuan kita untuk menulis. Apa yang
ingin kita tuliskan di dunia ini? Apa yang ingin kita tinggalkan? Apa
yang ingin kita dapatkan? Saya memang beruntung menjadi orang yang
suka sekali menulis tanpa tahu dengan jelas tujuan saya menulis apa
dulunya. Apa yang anak perempuan kecil usia 8 tahun ketahui tentang
tujuannya menulis.
Waktu
menemukan keinginannya untuk menulis dia hanya merasa bahwa dia juga
bisa menulis dongeng seperti orang yang tulisannya dimuat di majalah
Sahabat Pena tersebut. Sayangnya saya sudah tak tahu di mana majalah
tersebut berada. Saya hanya membacanya berulang-ulang sampai saya
punya versi sendiri tentang dongeng tersebut. Menuliskan ceritanya di
buku sendiri dan waktu itu saya tahu yang ingin saya lakukan hingga
saya besar nanti.
Saya
ingin menulis. Menjadi penulis fiksi.
Seiring
perkembangan waktu memang saya akhirnya tak hanya menuliskan tentang
fiksi. Banyak hal yang saya tulis di blog ini adalah hal-hal yang
terlintas di dalam kepala saya. Hal-hal yang barangkali juga melintas
di kepala teman-teman.
Jika
setelah membaca ini pun masih tak tahu ingin menulis apa di blog
teman-teman yang baru jadi saya rasa tak ada salahnya menceritakan
diri kita sendiri sebagai perkenalan. Katakankan postingan 'Hello
World' ala wordpress. Yah kalo membuat blog di wordpress sih enak ya.
Bisa ada postingan pembuka gratis. Blognya nggak benar-benar kosong.
Beda dengan di blogspot yang isinya tak ada saat pertama kali dibuat.