Kayaknya
bakalan lebih banyak postingan mengenai makanan dibandingkan
traveling sebab memang lebih banyak masak-masak dibandingkan
jalan-jalan. Paling kalau jalan-jalan pun masih tempat-tempat yang
sudah saya tuliskan. Memang berbeda sekarang kondisinya dengan
sebelum menikah yang memungkinkan saya pergi ke mana pun yang saya
suka sendiri atau bersama teman-teman. Sekarang lebih berpikir untuk
menghabiskan waktu di rumah bersama suami. Bercerita tentang banyak
hal atau sekadar menonton televisi bersama.
Hari
ini saya memasak sayur yang saya simpan dalam kulkas dua hari yang
lalu. Menyenangkan bisa makan labu air yang saya suka. Dari banyak
jenis labu atau sejenisnya, memang labu air yang paling saya suka.
Memasaknya sih tak perlu cara yang susah. Apalagi buat emak-emak
pemula seperti saya. Saya sejak dulu memang tak begitu meminati
masakan yang rumit untuk dimasak. Apalagi kalau bumbunya bermacam
ragam. Di rumah yang sekarang pun bumbu di dapur dapat dihitung
dengan jari.
Saya
hanya memotong-motong labu sesuai selera lalu direbus. Sambil merebus
saya tambahkan bumbu jamur dan masako. Supaya asin dan gurihnya
terasa. Lalu saya potong bawang merah dan putih. Saya goreng. Agak
kecokelatan bawangnya. Kemudian saya masukkan dalam rebusan labu air
yang sudah gurih tersebut. Setelah matang, tinggal diangkat. Mudah
sekali bukan? Cara memasak ini biasa saya terapkan pula saat memasak
mentimun. Pokoknya yang sejenis dengan labu begini cara masaknya ya
demikian kalau saya pribadi.
Kuahnya
yang agak dibanyakin. Soalnya saya suka sekali makan nasi dengan
sayur labu air yang kuahnya banyak. Jadi nasi di dalam piring dapat
dipastikan berenang bebas ke sana kemari.
Di
dalam kulkas masih ada banyak bagian labu air yang belum saya masak.
Masih bisa untuk 3-4 kali masak lagi. Sebab saya di rumah memang
hanya berdua dengan suami. Tak begitu butuh banyak sayuran untuk
berdua. Bahkan biasa kalau saya kebanyakan beli sayur bisa saja
sayuran yang tak sempat dimasak sudah keburu berubah. Entah itu agak
kering atau malah membusuk. Itu sebabnya saya jarang membeli sayuran
yang ada daunnya. Seperti sawi atau bayam. Apalagi kangkung. Kecuali
saya langsung memasaknya hari itu juga.
Sayuran
wajib yang ada di dalam kulkas biasanya kentang, wortel, kol, kembang
kol, dan brokoli. Sebab semuanya bisa disimpan agak lama di dalam
lemari pendingin.
Sebenarnya
saya bisa saya menemukan resep masakan di blog emak-emak yang lain
tapi ya terkadang saya sudah semangat memasaknya ternyata makanannya
yang tak habis dinikmati. Maklum cuma berdua. Ujung-ujungnya saya
daur ulang menjadi masakan yang lain atau saya buang saja. Padahal
sayang kalau harus membuang makanan.