Sudah
lama sekali seharusnya saya menuliskan ini. Menceritakan tentang
proses bekam yang saya lakukan beberapa waktu lalu. Penyebabnya sih
karena mengalami gangguan tidur dan nyeri punggung. Tak hilang-hilang
walaupun sudah berusaha istirahat yang cukup. Apakah semua pengantin
baru mengalami hal yang sama? Ahahahaha... abaikan pertanyaan
tersebut.
Jadi
karena ada seorang teman yang telah berbekam saya jadi tertarik untuk
melakukannya juga. Tapi bukan bekam kering seperti yang biasanya saya
lakukan. Sebab bekam yang ini yang basah. Bekam yang keluar darah itu
lo....
Teringat
bertahun-tahun yang lalu saat Aki (kakek) masih hidup. Beliau sangat
suka berbekam. Tapi tidak sampai seluruh punggung dibekam. Melainkan
hanya bagian kepala dan leher. Biasanya kalau dia sakit kepala dan
tak tertahankan lagi, bekam adalah pilihan paling manjur. Aki yang
menderita darah tinggi sangat berisiko terkena stroke berat atau
ringan. Tapi saya rasa gara-gara sering dibekam Aki hanya mengalami
stroke satu kali dan hanya berlangsung 3 hari.
Waktu
itu saya masih SMP. Seperti biasanya dia tidak suka makan pun harus
disuapi apalagi kalau kita sampai mencoba merawatnya dengan
meletakkan kompres di kepalanya. Maklum dia terlihat demam dan tak
bisa bergerak. Dia selalu berusaha untuk menunjukkan dirinya kuat
pada semua orang. Walaupun pada akhirnya dia menyerah tiga hari itu.
Tak bisa menggerakkan tubuhnya. Semuanya harus dibantu.
Kemudian
dia meninggal pun karena jantungnya lemah dan berhenti berdetak. Tak
ada hari-hari dia menderita stroke seperti yang dialami banyak orang.
Balik
lagi ke pembahasan bekam yang saya lakukan beberapa waktu sebelumnya.
Waktu itu karena saya memang sudah tak betah dengan penyakit saya,
saya pun memanggil tukang bekamnya ke rumah. Sebenarnya saya sudah
berdebar membayangkan saya akan membiarkan orang asing melukai
punggung saya dan menyedot darah kotornya. Apalagi saya memang takut
dengan darah dan tak ingin ditusuk-tusuk jarum. Namun karena beberapa
teman meyakinkan bahwa saya akan baik-baik saja dan rasanya enak,
akhirnya saya memberanikan diri.
Ternyata
benar. Sakitnya sedikit aja pas penusukan jarum secara cepat. Saya
sih yang memang gampang kesakitan orangnya. Makanya terasa sakit.
Buat yang lebih tahan sakit mungkin bilang bekam itu tidak sakit.
Untung saya memberanikan diri dan memanggilnya ke rumah. Pelayanannya
juga menyenangkan.
Bekam
basah pertama kali yang saya lakukan sukses. Buat teman-teman yang
ada di Pontianak dan sekitarnya yang membutuhkan tukang bekam. Pria
dan wanita. Bisa lo memanggilnya ke rumah. Waktu itu saya dikenai
Rp120.000 untuk satu kali pelayanan. Banyak yang mahal tapi saya rasa
saya puas dengan pelayanannya dan sekarang tubuh saya ringan dan tak
susah tidur lagi. Saya paksakan untuk tetap menyala matanya saat
tengah malam supaya bisa menyelesaikan tulisan pun susah. Sekarang
gampang tidur dan tak merasakan nyeri di punggung lagi.
Hubungi
085822047425.