Honeylizious.com
– Sejak pertama mengharapkan seorang pendamping hidup saya selalu
percaya dan yakin saya tidak menginginkan seorang PNS yang hadir
sebagai jodoh saya. Jika memang Tuhan tahu yang saya butuhkan bukan
seorang PNS tentu dia akan memberikannya. Ternyata sekarang saya
memang menikah dengan seorang yang sama sekali bukan PNS.
Mendapatkan
uang belanja harian seperti yang selama ini saya harapkan. Yap! Suami
saya seorang pedagang yang bisa libur kapan saja dia mau. Sama
seperti saya. Jadi saat kami ingin liburan ke mana pun kami dengan
mudahnya mendapatkan waktu luang untuk itu. Walaupun itu tandanya,
kami tak akan mendapatkan penghasilan jika tak berdagang.
Waktu
pertama kali bertemu dengannya dan tahu dia bukan PNS saya senang
bukan kepalang. Saya rasa memang dia calon suami yang sangat cocok
buat saya. Berdagang sama-sama. Membuka usaha yang lebih besar
berdua. Lalu menikmati hasilnya bersama keluarga. Susah dan senang
dibagi rata. Jam kerjanya juga lebih fleksibel. Sama seperti jam
kerja saya. Kecuali jam bersiaran seminggu tiga kali yang tak ada
perubahan.
Paling
menyenangkan suami selalu membantu saya di rumah. Jika dia mencuci
saya yang menjemur bajunya. Kalau dia mencuci piring saya bagian
membersihkan piring dengan spon dan sabun. Beres-beres rumah saya
bagian menyapu dan suami yang akan mengepelnya. Menyenangkan.
Walaupun semuanya masih dikerjakan tanpa asisten rumah tangga, saya
rasa semua bantuan yang diberikan suami sudah lebih dari cukup untuk
meringankan beban saya.
Tak
terbayangkan jika menikah dengan PNS yang kerja dari pagi sampai
sore, Senin – Sabtu pula. Bisa-bisa saya kelelahan mengurus rumah
dan bangun lebih pagi setiap hari. Suami impianku, bukan PNS.
Bagaimana dengan suami impianmu?
:)