Madu,
minuman yang selalu saya inginkan ada di rumah. Di dalam kulkas.
Paling sering saya minum madu kalau sedang diare atau batuk-batuk.
Madu banyak sekali manfaatnya. Saya juga pernah punya luka lecet di
lutut yang sulit kering, eh pas dikasih madu ternyata lukanya cepat
sekali kering. Terus kalau kehabisan masker buat wajah, madu juga
bahan yang paling gampang digunakan sebagai penggantinya. Tinggal
panasin terus oles ke muka. Selesai.
Masih
banyak lagi manfaat madu bagi manusia. Istimewanya lagi madu adalah
makanan tanpa pengawet yang paling awet di dunia. Sebab madu tak bisa
membusuk. Hebat kan? Ciptaan Allah memang hebat-hebat.
Saya
jadi kepikiran soal anak muda jaman sekarang yang pacaran sana-sini.
Terluka oleh banyak lelaki. Bagaimana kalau mereka putus cinta obati
sakit hati yang terluka dengan madu saja. Siapa tahu bisa cepat
kering lukanya dan sembuh seketika. Apalagi madu kan rasanya enak dan
menyehatkan. Tentu saja yang diminum harus madu yang asli. Supaya
khasiatnya benar-benar bisa didapatkan.
Itu
hanya pemikiran saya sih. Siapa tahu memang manjur dan membuat banyak
orang yang tadinya galau karena cinta yang patah menjadi bersemangat
kembali untuk menemukan cinta sejati yang lebih hakiki. Saya sudah
menghabiskan hampir setengah botol madu di rumah karena diare tak
kunjung berhenti. Ketika menuliskan ini saya sudah lumayan sehat
walaupun diarenya masih berlangsung. Memang sedang musim diare sih di
Pontianak sini. Kakak ipar saya aja ada yang lagi diare juga.
Putus
cinta atau tidak, jika teman-teman sedang diare ada baiknya minum
madu. Saya pernah baca tuh Rasulullah yang menyarankan diare diobati
dengan madu. Memang nggak langsung berhenti buang air besarnya. Sebab
buang air itu untuk mengeluarkan bakteri penyebab diare. Jika
bakterinya sudah keluar semua diarenye berhenti kok. Jadi madu
membantu tubuh kita mengeluarkan semua bakteri itu.