Setelah
hampir seminggu buang air tak berhenti-henti, alhamdulillah sekarang
saya sudah tak lagi diare. Tubuh juga sudah selemah sebelumnya. Makan
juga sudah normal. Untuk sementara saya menjauhi mie instant. Mungkin
memang lebih baik tak makan mie instant sama sekali. Dulu sih untuk
menghindari makan mie instant saya biasanya tidak membelinya di
swalayan. Sehingga mie instant tak tersedia di rumah. Dengan demikian
mie instant tidak menjadi pilihan ketika lapar melanda.
Dari
banyak diare yang pernah saya alami rasanya diare kali ini paling
parah. Ditambah lagi saya muntah beberapa kali dalam sehari. Paling
sering terjadi malam hari saat akan tidur. Kalau belum muntah belum
bisa tidur. Minum Pocari Sweat beberapa liter dalam sehari baru tubuh
saya lumayan kuat untuk beraktivitas. Istirahat penuh selama beberapa
hari ini memang sangat efektif. Untungnya saya bukan orang yang suka
beraktivitas di luar rumah. Jadi saat harus menghabiskan waktu
berhari-hari hanya berada di dalam rumah bukan masalah bagi saya.
Saat
diare kemaren ujung anus rasanya mau keluar dari pantat.
Sampai-sampai saya harus menahan rasa sakitnya setiap habis buang air
besar yang isinya lebih banyak air. Serasa ambeien. Itu sangat
menyiksa. Saya pernah ambeien dulunya dan sangat tidak enak jika
harus duduk lama. Saya pikir saya akan ambeien lagi kemaren. Ternyata
itu hanya gara-gara terlalu sering buang air besar saja.
Saya
sebelum akhirnya sembuh sudah minum beberapa jenis obat diare untuk
menghentikan buang airnya. Sebab saya sudah kelelahan sekali harus
buang air dan tenaga saya hampir habis karena berkali-kali
bolak-balik kamar ke toilet. Tak ada obat yang mempan. Mungkin memang
bakteri diarenya masih ada di dalam perut saya sehingga minta
dikeluarin terus. Jadi madu saya minum tanpa henti. Setiap kali buang
air saya akan minum sesendok madu.
Buat
teman-teman yang sekarang sedang diare juga, semoga cepat sembuh ya!