Honeylizious.com
– Saya punya seorang teman yang sangat dekat dulu. Dia rajin sekali
menggonceng saya bersepeda keliling kampung saat lebaran. Bahkan pada
hari biasa pun kami sering bermain bersama. Apalagi rumahnya memang
tak seberapa jauh dari rumah Uwan. Bersepeda motor hanya butuh 5
menit. Bahkan kurang jika memang dipacu dengan kencang.
Saya
tak tahu banyak lagi tentang kabarnya. Dia sudah lama menikah.
Barangkali anaknya sudah seusia adik saya yang nomor empat. Di
kampung memang demikian. Kalau tidak sekolah dan tak bekerja bahkan
bekerja sekalipun akan segera dinikahkan. Apalagi di kampung tak
banyak hiburan sehingga hiburan satu-satunya yang berkumpul bersama
teman-teman sebaya. Kalau sudah kumpul-kumpul yang dicari
ujung-ujungnya pacar.
Nah
daripada pacaran lama-lama biasanya orang tua di kampung lebih suka
anaknya menikah. Punya anak. Lalu membesarkan anak-anaknya. Begitu
terus selanjutnya. Sudah banyak teman sekolah dasar saya yang punya
anak seusia dengan adik saya. Lucu sekali kalau bertemu dengan mereka
pertanyaannya tak lain tak bukan adalah anaknya sudah berapa, umur
berapa anak yang sulung. Padahal beberapa bulan yang lalu mesti
menjawab dengan jawaban yang sama dengan tahun sebelumnya. Belum
menikah.
Sekarang
sedang dalam masa produksi. Semoga bisa cepat dapat momongan dan
menjadi wanita yang seutuhnya. Membangun keluarga kecil yang bahagia
bersama suami tercinta.
Dari
sini hanya bisa berdoa semoga suatu hari nanti bisa dipertemukan
dengan Sa'mi lagi. Walaupun kami tak akan melakukan hal yang seperti
dulu. Keliling kampung dengan sepeda. Dia yang menggonceng sebab saya
sendiri kelas 6 SD baru bisa naik sepeda. Mengingat itu semua rasanya
lucu dan rindu.