Honeylizious.com
– Dulu, dulu sekali, saya memang pernah menjadi manusia yang sama
seperti banyak orang di dunia ini. Suka mengeluh. Ada saja yang
kurang dalam kehidupan ini. Melihat orang lain lebih beruntung dari
saya sendiri. Rasanya saya yang menjadi orang yang paling menderita
di dunia ini. Padahal semuanya kembali lagi pada keinginan kita
sendiri. Apakah kita memilih untuk bersyukur atau malah mengeluh
dengan keadaan?
Kalau
memang tak suka dengan keadaan yang sekarang kita alami sebenarnya
yang paling baik kita lakukan adalah dengan mengubahnya. Bukankah
Tuhan tak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tak
berusaha untuk mengubahnya. Semuanya kembali lagi pada kita.
Berkeluh-kesah saja atau berusaha untuk melakukan sesuatu. Sesuatu
yang membuat kita bisa mencapai kehidupan yang kita inginkan.
Walaupun
sebenarnya kita sebagai manusia tak akan pernah merasa puas dengan
keadaan yang kita dapati di dalam hidup kita. Memang sudah fitrah
kita sebagai manusia untuk tidak puas begitu saja dengan apa yang
kita punya. Seperti pepatah yang mengatakan sudah diberi betis minta
paha. Sudah diberi jantung minta hati. Awalnya kita berharap A, saat
A sudah di tangan dan kita genggam, ada lagi yang kita inginkan.
Sebenarnya sih dengan ketidakpuasan tersebut kita menjadi termotivasi
untuk melakukan sesuatu yang lebih lagi.
Namun
satu hal yang tak boleh kita lupakan. Mau kita mendapatkan satu hal
saja. Atau malah mendapatkan semua yang kita harapkan, untuk membuat
segalanya menjadi lebih berarti hanya dengan melihat ke bawah dan
mensyukurinya. Melihat ke belakang sejenak untuk menemukan diri kita
yang sebelumnya tak memiliki banyak hal yang sekarang kita miliki.
Melihat betapa banyak orang di sekitar kita yang hidupnya masih penuh
dengan kekurangan tetapi malah terlihat lebih tenang dan bahagia.
Barangkali
mereka memang lebih mudah mensyukuri anugerah yang mereka dapatkan
dalam kehidupan ini. Sekecil apa pun itu.