Honeylizious.com
– Menulis adalah proses panjang sebenarnya. Walaupun barangkali
banyak yang menganggap bahwa banyak orang yang tiba-tiba saja bisa
mendapatkan ide dengan secepat kilat. Bahkan menyelesaikannya dalam
hitungan waktu yang banyak orang akan beranggapan adalah hal yang
tidak mungkin.
Buat
teman-teman yang sekarang sedang menyelesaikan sebuah tulisan lalu
tak selesai-selesai. Menyalahkan kekurangan waktu. Menyalahkan
kesibukan. Kemudian melihat orang lain yang menyelesaikan tulisannya,
sama sibuknya, sama kekurangan waktunya. Ternyata bisa mencapai
bagian akhir tulisannya.
Sekarang
saya sudah menikah dan ternyata kegiatan ngeblog saya tetap bisa saya
lakukan setiap hari. Disisa waktu yang memang semakin sempit
dibandingkan sebelumnya. Waktu istirahat yang menjadi berkurang
karena memang ada hal-hal yang harus saya selesaikan sebagai seorang
istri. Dulu saya memang tidak memasak, tidak mencuci pakaian, dan
tentu saja tidak mencuci piring. Sebab saya makan di luar. Mencuci
pakaian di laundry kiloan yang memang jauh lebih praktis.
Saya
hanya menulis setiap hari di blog. Di dalam kamar yang sempat saya
sebut menjadi room sweet room. Bagaimana bisa sekarang saya
tetap menyelesaikan banyak tulisan saat saya sudah menjadi istri.
Katakanlah akan ada yang meragukan saya menulis lagi saat sudah punya
anak bayi yang butuh ASI selama dua tahun penuh. Tetapi sekarang saya
hanya bisa terus meyakinkan diri saya bahwa saya akan tetap menulis.
Sebab
menulis adalah proses pembelajaran yang panjang. Sangat panjang. Saya
tidak menulis 1 jam lalu tulisan tersebut mendapat banyak penghargaan
atau dinilai jutaan rupiah oleh orang lain. Sebelum saya mampu
menulis 1 artikel dalam hitungan 10-15 menit untuk 2-3 halaman, ada
proses panjang yang telah saya lalui. Proses yang menurut saya adalah
harga mati untuk mendapatkan kemampuan menulis saya yang sekarang.
Jauh
dari sempurna. Jauh dari 'wah'. Jauh dari segala hal yang menurut
orang lain sekelas sastrawan ternama. Setidaknya saya terus mencoba.