Honeylizious.com
– Bagai mimpi, bisa mengalahkan ribuan kontestan di Tulis Nusantara
2013. Sebab rasanya tulisan saya yang saya kirimkan masih mentah.
Masih belum sempurna. Masih banyak rasanya kekurangan di dalam
tulisan saya tersebut. Bahkan saat mengirimkannya saya tak membaca
ulang naskahnya. Takut menemukan kesalahan lalu kecewa mengapa tak
menulis lebih baik? Mengapa hanya bisa menulis cerita sepanjang 5
halaman dengan bagian akhir seperti itu.
Jadi
saat mendekati tanggal pengumuman pemenang sebenarnya saya tak
berharap akan masuk nominasi, bahkan 50 nominasi pemenang fiksi Tulis
Nusantara rasanya mustahil bisa saya tembus. Sejak awal pun saya tak
ingin mengikuti lomba ini pada kategori cerpen. Sebab cerpen itu
pendek. Pikir saya, saingan akan sangat banyak. Karena banyak orang
bisa menulis cerita yang pendek. Saya berusaha menyelesaikan novel
yang memang ingin saya ikutkan dalam lomba Tulis Nusantara 2013.
Tetapi liburan di Sintang setelah pernikahan memang menghabiskan
banyak waktu. Bukan berarti saya menyesal harus ke Sintang.
Perjalanan ke sana tak akan bisa digantikan dengan apa pun. Saya
senang dan kalau harus merelakan tidak ikut Tulis Nusantara 2013 pun
tak apa. Saya masih bisa ikut tahun depan bukan?
Namun
Tuhan punya janji yang lain buat saya. Saya yang hanya mampu
menyelesaikan 30% dari novel untuk Tulis Nusantara, sore 15 November
2013, hari terakhir pengiriman naskah harus merelakan untuk tidak
melanjutkan novel tersebut dan banting setir ke cerpen. Setidaknya
tetap bisa ikut mau kalah atau menang. Saya pikir seperti itu sih.
Tak lebih. Jangan sampai melewatkan kesempatan dan kemungkinan untuk
menang.