Honeylizious.com
– Dulu, lama sekali, waktu belum menemukan marshmallow di tempat
saya biasanya berbelanja, saya sering memperhatikan marshmallow yang
ada di dalam film-film. Biasanya dipanggang dan ditusukkan ke tusuk
kayu. Perkemahan yang paling sering memamerkan marshmallow. Dulu saya
pikir barangkali rasanya itu seperti daging. Bukannya manis. Sebab
dipanggang begitu saja lalu dimakan saat masih panas. Ternyata ada
film lain yang memamerkan marshmallow yang dimasukkan dalam minuman
coklat hangat.
Persepsi
saya tentang marshmallow itu menjadi membingungkan. Rasanya tak
mungkin orang mencampurkan sesuatu yang gurih seperti daging di dalam
coklatnya. Apalagi saat dia menikmatinya minuman tersebut terlihat
sangat 'manis'. Jadi marshmallow itu manis? Bukan asin?
Saya
tak tahu rasa marshmallow yang ada di dalam film Hollywood. Tapi saya
tahu benar rasa marshmallow yang saya beli. Manis dan saya kurang
suka. Terlalu lembut seperti busa dan agak aneh bagi saya yang tak
terbiasa makan makanan seperti ini. Mungkin yang lidah Eropa bukan
hal yang aneh lagi makan marshmallow. Baik yang dipanggang atau yang
dimasukkan di dalam minuman.
Beberapa
waktu yang lalu sempat mengirimkan beberapa bungkus marshmallow untuk
oleh-oleh adik saya di kampung. Karena dia suka dengan Yupi saya
pikir dia juga akan suka sekali dengan marshmallow. Ternyata saya
salah. Dia juga tak menyukainya. Apakah karena marshmallow tersebut
bukan marshmallow dari Eropa ya? Entahlah...