Honeylizious.com
– Pedagang durian yang sedang menjamur akhir-akhir ini karena
durian sedang musim. Musim banjir durian. Beberapa lokasi yang biasa
sepi dari pedagang sekarang sesak oleh pedagang durian. Apalagi di
tempat-tempat yang memang sudah lama dijadikan tempat mangkal mereka.
Tetapi tentu saja pedagang durian harus berhadapan dengan berbagi
risiko selama berdagang.
Jika
dagangannya masih banyak yang tersisa atau banyak yang tak laku
mereka mau tidak mau harus mengupas durian yang tak laku tersebut
sebelum berubah menjadi tidak enak atau malah membusuk. Selain itu
durian yang sudah lama akan mulai pecah kulitnya dan ini bisa membuat
daging durian di dalamnya berubah rasanya.
Kalau
sudah seperti itu mau tak mau daging durian yang dibuka itu akan
diubah menjadi panganan khas Kalimantan Barat. Yaitu lempok atau
tempoyak.
Lempok
adalah dodol yang terbuat dari durian. Mirip dengan dodol yang
lainnya. Perbedaannya adalah bahan utama yang digunakan untuk
membuatnya. Sedangkan tempoyak sendiri adalah fermentasi daging
durian yang bisa dijadikan masakan untuk teman makan nasi. Biasanya
ditambahkan udang dan cabai untuk memperkaya rasa tempoyak sendiri.
Ada juga tambahan bumbu lainnya seperti bawang dan garam. Namun ada
pula yang menggunakan tempoyak sebagai bumbu utama pepes atau gulai
ikan.
Sekarang
tentunya harga tempoyak sangat miring karena durian sedang banjirnya.
Kalau ingin mendapatkan tempoyak yang asli tanpa tambahan karbohidrat
lain seperti ubi (kadang karena mahalnya durian ada orang yang
menggunakan bahan tambahan untuk membuat tempoyaknya lebih banyak)
kita bisa membelinya langsung di lapak tempat orang menjual buah
durian.