Honeylizious.com
– Belasan tahun yang lalu, saat pertama kali memutuskan untuk
berlatih menulis setiap hari ternyata saya sudha melakukan apa yang
seharusnya banyak orang lain lakukan. Yaitu tak mendengarkan kata
orang mengenai apa yang sedang kita jalankan. Selama itu tidak
melanggar hukum agama atau hukum negara teruskan saja.
Sebelum
sekarang saya benar-benar lancar mengurai ide dalam bentuk tulisan.
Orang yang saya maksud sebenarnya adalah orang yang paling saya
sayangi di dunia ini. Aki. Beliau yang selalu menjadi teladan dan
panduan saya untuk melangkahkan kaki tapi komentarnya pula yang saya
cuekin. Setiap kali dia mengatakan hal yang buruk tentang kegiatan
yang saya lakukan, akan menjadi apa saya nantinya jika sudah besar,
atau tulisan saya tak bermanfaat. Masih banyak lagi komentarnya.
Saya
tak peduli ternyata.
Memang
itu yang harus kita lakukan saat kita sudah yakin dengan apa pun yang
akan kita jalani. Kita yang akan menjalaninya. Bukan orang lain.
Tentukan sendiri langkah kita berikutnya supaya kita tidak menyesal
dikemudian hari karena terlalu banyak mendengarkan pendapat orang dan
hidup dalam versi menyenangkan di mata orang lain. Bukan versi yang
kita inginkan.
Kita
hanya hidup sekali. Beruntungnya hanya Aki yang keberatan dengan
kegiatan menulis saya sejak kecil dulu. Uwan saya lihat tak begitu
menentang. Apalagi orang tua saya. Abah dan Umak lebih pada
membiarkan saja saya ingin melakukan apa. Toh menulis membuat saya
lebih tenang di rumah. Tak ada hal aneh yang saya lakukan kecuali
memegang pena dan menuliskan cerita di dalam buku.
Terlihat
seperti anak cupu yang setiap hari belajar padahal saya sedang
bermain dengan imajinasi dan menemukan dunia baru yang tak ada di
dunia saya yang sebenarnya.
Jangan
dengerin apa kata orang kalau itu bisa membuatmu patah semangat.
Teruskan saja apa yang ingin kamu kerjakan. Termasuk dalam hal
tulis-menulis.