Honeylizious.com – Hingga tanggal 2 November lalu mengubah persepsi saya tentang
Abah. Bahwa benar seorang ayah akan selalu menganggap anaknya sebagai
putri yang berharga miliknya. Tak akan dia serahnya sembarangan.
Ketika putri berharganya menjadi milik orang lain dia akan meneteskan
air mata.
Saya
tak pernah melihat Abah menangis. Sesunggukan. Berurai air mata. Pada
pernikahan saya dan Putra beberapa waktu lalu sebenarnya saya sudah
berusaha menahan air mata. Tak ingin menangis. Saya pikir saya tak
akan menangis sedemikian rupa karena saya tidak menyadari betapa Abah
mencintai saya.
Pertama
kalinya saya memeluknya sebagai seorang perempuan dewasa. Begitu
dekat. Dan dia memberikan wejangan sambil menangis haru. Terharu
karena untuk pertama kalinya menikahkan anaknya. Abah tentunya akan
selalu menjadi 'raja' di dalam kehidupan saya. Sedangkan suami akan
menjadi 'pangeran' untuk selamanya. Sebab saya seorang 'princess'
bukan?
He is
my 'king' dad.