Honeylizious.com
– Pertanyaan itu sebenarnya bukan komentar orang yang mampir ke
blog saya. Sebab selama ini tak pernah ada seorang pun yang
menyatakan demikian. Tetapi saya sendiri percaya bahwa ini memang
diary saya. Diary yang saya buka untuk umum secara online. Persiapan
untuk kenangan anak cucu saya nantinya. Suatu hari mereka akan
mengenal saya dari sisi saya yang sekarang. Bukan yang masa depan.
Saya yang berada di masa lalu juga pasti menjadi sebuah misteri bagi
mereka jika saya tak meninggalkan catatan perjalanan kehidupan saya
di blog ini.
Nah
beberapa waktu yang lalu ada yang menanyakan pada saya bagaimana
tanggapan saya jika ada yang mengomentari blog saya sebagai diary?
Saya pikir dia yang bertanya ini memiliki sebuah blog. Lalu ada yang
berkomentar 'blognya kok kayak diary?'. Lah saya rasa itu pertanyaan
yang tak perlu ditanggapi. Setiap orang punya tujuan untuk ngeblog.
Kalau dia lebih suka memperlakukan blognya sebagai diary ya tak perlu
ditanyakan. Memangnya ada yang salah dengan hal tersebut. Selain blog
ini dan blog teman saya tersebut serupa diary sebenarnya masih banyak
lagi blog di luar sana yang memang dibuat seperti diary.
Toh
yang bikin dia. Yang nulis dia. Yang meluangkan waktu untuk
mengisinya juga dia. Saya rasa saya akan bilang pada orang yang
mengomentari blognya tersebut seperti ini.
“Suka-suka
dialah mau bikin blognya jadi diary.”
Masalah
buat loe? *benerin sanggul Soimah.