Honeylizious.com
– Tak banyak yang tahu saya lahir di sebuah desa kecil di Jawai.
Kebanyakan orang berpikir bahwa Bakau yang tertera di KTP sekarang
e-KTP saya adalah Bakau yang ada di Mempawah. Padahal itu sama sekali
bukan Bakau yang dimaksud. Saya lahir di Bakau, sebuah desa yang ada
di Jawai. Jaraknya dari rumah orang tua saya 10km.
Di
rumah Uwan dan Aki yang sebelumnya tinggal di Parit Setia. Lalu
beberapa tahun setelah tinggal di Parit Setia mereka memutuskan untuk
pindah ke Bakau. Akhirnya di desa inilah kami, cucu-cucunya lahir ke
dunia. Ada pula yang lahir di Sentebang, desa tetangga yang tak
seberapa jauh dari rumah Uwan.
Kakak
Sulung saya dan saya memang lahir di Bakau. Di rumah Uwan. Bidan
dipanggil ke rumah untuk membantu proses persalinan. Saya sendiri
dilahirkan tengah malam buta. Saat kedua bibi saya yang masih remaja
ingin pergi menonton pertunjukan musik kampung namun batal. Sebab
mereka diminta mengangkut air untuk membantu proses persalinan.
Bakau,
tak akan pernah terlupakan nama desa tersebut. Sebab sampai saya
meninggal nanti tetap akan abadi menjadi tempat saya dilahirkan dan
dibesarkan.