Honeylizious.com
– Sebenarnya dibandingkan menulis cerpen saya lebih suka menulis
novel. Memang makan waktu lebih lama dan isinya lebih panjang tapi
ibaratkan kulkas, ini kulkas gede yang bisa diisi sesuka hati kita.
Sedangkan cerpen itu kayak termos es yang tak bisa kita isi dengan
banyak hal. Apalagi puisi.
Bicara
soal puisi saya dulu suka sekali menulis puisi. Itu dulu. Saat masih
menjadi abege labil. Sekarang kadang menulis juga untuk pembukaan
cerpen biar lebih indah. Novel juga kebagian. Tapi tak pernah
menemukan saya memajang puisi secara khusus yang memang dibuat
mandiri.
Apakah
harus membuat puisi seperti dulu lagi? Bahasa yang pekat dan tentu
maknanya yang mendalam. Memilih dengan hati-hati, kadang saya rasa
menulis puisi itu jauh lebih rumit dibandingkan menulis cerpen atau
novel. Tapi kita bisa mencobanya kalau memang mau. Tak mesti puisi
itu yang bahasanya membuat kening orang berkerut bukan?