Honeylizious.com
– Anak kecil itu perempuan. Berambut panjang sepinggang.
Mengulurkan tangan pada orang-orang yang mengendarai kendaraan dan
berharap ada yang memberikan lembaran rupiah. Dia cantik. Parasnya
manis. Anggota tubuhnya normal. Sehat tentunya. Karena dia selalu
tersenyum saat menadahkan tangannya. Berbeda mungkin dengan
kebanyakan pengemis yang menampilkan wajah yang memelas. Berharap
belas kasihan pada orang lain. Anak itu sepanjang hari selalu
tersenyum. Beberapa kali saya melewati lampu merah itu dia memang
selalu tersenyum. Bahkan pernah sekali saya melihat wajahnya seperti
habis menggunakan bedak.
Iya,
dia tak dapat memungkiri keinginannya sebagai perempuan adalah tampil
cantik. Dia tak peduli dia menjadi berbeda dengan pengemis-pengemis
yang lain. Pengemis yang pada umumnya lusuh, penuh daki, wajah
memelas, dan mata kuyu. Anak perempuan ini terlihat bersih dan
merawat dirinya. Tapi tentunya itu tak menghilangkan kenyataan bahwa
dia memilih menjadi pengemis.
Pernah
suatu ketika dulu, adik saya yang bungsu mengatakan pada ibu saya
untuk berhenti bekerja saya. Katanya lebih baik ke Pontianak saja.
Gampang mencari uang di sana. Tinggal nongkrong di lampu merah dan
menadahkan tangan. Sudah bisa mendapatkan penghasilan. Banyak yang
bilang penghasilan pengemis memang lumayan. Itu yang membuat mereka
bertahan menjadi pengemis. Sebenarnya kesalahan kita juga sih yang
memanjakan mereka dengan tetap memberikan sedekah uang pada mereka.
Bukan
berarti kita sudah kehilangan rasa belas kasihan pada sesama. Tapi
jika rasa kasihan yang kita berikan pada mereka itu membuat mereka
menjadi memanfaatkannya, memang lebih baik kita menghentikan
pemberian uang pada mereka. Kalau memang kasihan dan tetap ingin
berbagi dengan mereka. Berikanlah makanan. Nasi bungkus. Kue. Atau
apa saja makanan yang kita punya. Setidaknya kita tidak membiarkan
mereka kelaparan. Namun jangan biarkan mengemis mereka jadikan
sebagai profesi untuk ke depannya dan diwariskan ke anak cucunya
nanti.
Yuk,
stop berikan uang pada pengemis. Berikan yang lain saja.