Tadi
di acara ulang tahun Indriani yang ke-13, menu yang disediakan adalah
ayam penyet. Saya yang ikut sedikit membantu membuat sambalnya
menambah nasi beberapa kali saat makan ayam penyet tersebut. Ayamnya
penuh dengan bumbu. Sambalnya juga enak sekali. Tak ada bau
terasinya. Padahal banyak sekali menggunakan terasi. Ini yang paling
menyenangkan kalau ada acara di rumah mertua. Ibu mertua dan
anak-anaknya pintar sekali memasak.
Saat
makan nasi piring pertama, sadar tak sadar sudah nambah piring
berikutnya. Sambalnya juga tak terlalu pedas. Ayamnya empuk dan
besar-besar. Berbeda dengan ayam penyet yang ada di pasaran yang
ukurannya agak kecil. Kalaupun bisa mendapatkan ayam dengan ukuran di
atas rata-rata, tentu saja harganya akan berbeda. Saya pikir
seharusnya ibu mertua membuka usaha rumah makan bersama anak-anaknya.
Mereka semua sangat cocok di bidang itu.
Ayam
penyet yang selama ini saya makan memang yang paling saya acungi
jempol adalah ayam penyet Bu Nina di Jalan Ahmad Yani Pontianak, tapi
ternyata masih enak ayam penyet yang ini. Walaupun sambalnya kurang
harum seperti ayam penyet Bu Nina yang menggunakan jeruk nipis di
dalam sambalnya. Sehingga bau harum jeruk nipisnya membangkitkan
selera makan.
Sewaktu
nasi dan ayam dibagikan ke teman-teman Indri yang datang untuk
merayakan ulang tahunnya, ada yang sempat nambah nasi dan sambal.
Wajar saja sih nambah nasi. Ayamnya besar-besar dan sambalnya cocok
sekali dengan ayamnya. Sangat lezat dan sebelum pulang sempat makan
satu kali lagi ayam penyet ini.
Kapan
lagi ya bisa pesta ayam penyet di rumah ibu mertua?