Honeylizious.com
– Anak kecil, masih duduk di sekolah dasar, dipuji oleh kakak
pembina yang dia sukai. Tentu saja dia akan selalu mengingat pujian
itu. Dia menjadi merasa bahwa dirinya punya bakat dalam
tulis-menulis. Walaupun sebenarnya itu semua hasil kerja kerasnya.
Latihan dengan keras setiap hari untuk menulis.
Di
bangku SMP juga dia menemukan orang-orang yang ternyata menyukai
tulisannya. Dia juga mulai berani menulis cerita seperti 'teenlit'
tetapi lebih ke versi 'manga-tulisan'. Waktu itu dia keranjingan
membaca komik. Tak sulit baginya untuk menyelesaikan membaca komik
favoritnya. Apalagi kisah cinta yang ada adegan kissnya. Baginya hal
seperti itu masih misteri yang ingin dia ketahui.
Cita-citanya
sejak kecil hanyalah membeli sebuah mesin tik. Kalau dia punya uang
dia akan membelikannya mesin tik. Mesin yang bisa membuat dirinya
menulis lebih mudah lagi. Tak pernah terpikirkan baginya mengenai
komputer sebab waktu dulu, di kampungnya sendiri listrik masih susah.
Berapa tahun dia harus menunggu PLN memasang sambungan listrik di
kampungnya.