Honeylizious.com
– Dia baru bisa membaca waktu itu. Pertama kalinya bisa membaca.
Dia bisa membaca tapi cara mengejanya berbeda dari yang diajarkan di
sekolah-sekolah. Dia selalu kesulitan mengeja dengan cara yang
diberikan gurunya. Mengeja yang pada umumnya adalah 'i-en-i-ni =
ini'. Dia tak bisa mengeja seperti itu. Rambutnya masih belum lebat
seperti sekarang. Tapi mata dan alisnya sudah indah sejak kecil.
Senyuman
yang dia miliki selalu menjadi pemanis wajahnya. Kulitnya sawo
matang. Buku yang pertama dia baca setelah bisa melafalkan
huruf-huruf latin adalah sebuah buku komik tentang jin di rumah
neneknya. Berulang kali dia membaca buku itu tanpa bosan. Selain tak
ada buku lain yang bisa dia baca, dia merasa cerita di dalam buku
tersebut sangat menarik. Ditambah dengan gambar-gambar di dalamnya.
Semua
orang di rumahnya suka membaca. Abahnya. Umaknya. Uwannya. Akinya.
Mereka membaca buku apa saja. Akinya paling suka membaca koran.
Sayangnya koran yang mereka baca adalah koran yang terbitnya entah
kapan. Sebab koran tersebut didapatkan dari toko-toko yang membeli
koran bekas dalam jumlah banyak di kota. Koran tersebut sejatinya
akan dijadikan pembungkus barang dagangan. Tapi ada yang memang suka
membeli koran kiloan tersebut sebagai bahan bacaan.