Perempuan
yang sekarang paling aku cintai tentu saja diriku sendiri. Tapi
bertahun-tahun yang lalu, barangkali ada orang yang memiliki
pemikiran yang sama, diri ini adalah orang yang sangat membenci
dirinya sendiri. Rasanya ada yang keliru dengan lahir menjadi
dirinya. Berharap menjadi orang lain. Melihat betapa beruntungnya
perempuan lain yang sepertinya lebih beruntung. Lebih bahagia.
Mendapatkan apa yang ingin dia dapatkan dalam kehidupannya.
Berbeda
dengan dirinya yang seakan-akan sulit sekali mendapatkan apa yang dia
inginkan. Begitu banyak kesulitan yang dia lewati dan belum tentu dia
akan mendapatkan apa yang dia impikan tersebut. Namun baru sekarang
'perempuan' yang belasan bahkan puluhan tahun yang lalu itu menyadari
dengan baik bahwa tak ada kehidupan yang benar-benar sempurna. Tak
ada 'perempuan' yang terlahir sebagai bidadari di surga.
Setiap
kehidupan ada masalahnya. Bukan hanya kehidupan yang dia jalani.
Kehidupan yang aku jalani terasa berat sebab aku yang menjalaninya.
Aku tak menjalani kehidupan orang lain. Itu sebabnya kadang aku
berpikir bahwa kehidupanku yang paling berat. Bahwa kehidupanku yang
paling penuh penderitaan. Padahal setiap kehidupan ada masalahnya
masing-masing. Tidak akan ada satu orang pun yang hidup di dunia ini
tanpa masalah jika memang dia memiliki impian di dalam kehidupannya.
Menjadi
diriku yang sekarang, menjadi orang yang sekarang menuliskan ini,
akhirnya aku menyadari bahwa aku sangat mencintai diriku yang
sebelumnya, sekarang, dan tentunya di masa depan. Sebab aku berjuang
untuk menjadi orang yang menjalani kehidupan yang ini sebagai seorang
Rohani Syawaliah. Menjadi apa pun diriku sekarang. Perjuangan belum
selesai.
Membenci
diri sendiri itu melelahkan dan tak akan pernah ada habisnya. Tak ada
orang yang benar-benar bahagia tanpa penderitaan di dunia ini. Sebab
kebahagiaan selalu diikuti oleh derita. Seperti sekeping uang logam
yang memiliki dua sisi. Jika kita ingin memiliki uang tersebut, kita
harus mengambil kedua sisinya. Tak akan bisa hanya satu bagian saja
yang dengan egoisnya kita ambil.
Berbahagialah
menjadi dirimu sendiri sebab kamu telah berhasil melewati banyak hal
untuk menjadi diri yang sekarang kamu miliki.