Sejak
dulu sampai sekarang rasanya saya berbahagia sekali karena lahir dan
membesar di Kalimantan Barat. Sebab di sini harga makanan yang saya
sukai tidak mahal. Ramah di kantong. Seperti makanan laut dan juga
buah durian lalu buah jeruk. Walaupun saya selalu suka dengan jeruk
madu yang ada di Tebas dan Jawai, buah durian tetap juga menjadi
pilihan yang sangat tak bisa ditolak. Selalu saja ada alasan untuk
mendapatkan buah durian ini dan menikmatinya.
Durian
harganya lumayan murah di Pontianak. Sekarang belum terlalu tumpah
ruah tapi sudah banyak juga yang membanting harganya. Padahal banyak
durian yang didatangkan dari wilayah timur Kalimantan Barat yang
jalannya hancur lebur itu. Untuk datang ke Pontianak dengan muatan
yang sangat banyak. Satu mobil durian tentu bukan hal yang mudah.
Risiko ruginya sangat besar. Kalau truk yang membawa sembako tumbang
tetapi barangnya tidak ikut tumpah ke jalanan tentu saja masalahnya
hanya bagaimana membuat truk tersebut berdiri kembali. Namun akan
beda cerita kalau yang tumbang adalah truk atau pick up yang membawa
durian.
Kalau
kendaraan yang mereka gunakan untuk mengangkut durian tersebut
tumbang lalu butuh waktu untuk membuat kendaraannya tegak kembali,
berapa banyak durian yang bisa diselamatkan. Sebab durian yang sudah
merekah kulitnya, kalau sudah matang sekali memang durian akan mulai
merekah, kelamaan dibiarkan daging buahnya akan mengering dan tidak
enak lagi untuk dimakan. Tapi tetap saja ada yang bisa menjual durian
yang didatangkan dari wilayah timur Kalimantan Barat dengan harga
yang miring.
Harganya
cukup murah untuk durian yang kualitasnya baik dan ukurannya lumayan
besar ini. Satu bijinya dibanderol dengan harga 20.000IDR.
Tawar-menawar adalah hal yang biasa antara penjual dan pembeli
durian. Didapatkan harga yang disepakati yaitu tiga biji durian cuma
50.000IDR. Murah bukan?