Langsung ke konten utama

LAZ TPU Al-Mumtaz Pontianak, Uncare, Untrust, and Unprofessional (3)




Setiap hari saya menunggu petugas lembaga menghubungi saya untuk memberi tahu lokasi dan waktu penyembelihan hewan kurban yang sudah disepakati bersama. Memang sejak awal petugas mengatakan kemungkinan besar tidak akan disembelih pada hari pertama. Kemungkinan hari kedua atau ketiga. Sebab banyak hewan kurban yang harus disembelih dan dibagikan. Saya bukan orang yang cerewet mengenai hal ini. Bahkan sudah mendapatkan kuitansi saya saja sudah senang. Menyenangkan sekali bisa berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan walaupun tak banyak.

Hari kedua saya menunggu harap-harap cemas karena memang hari Kamis, hari ketiga Idul Adha saya sendiri punya seabrek kegiatan yang harus dilakukan. Tapi nihil juga. Saya mulai bertanya-tanya. Jadi saya menghubungi nomor telpon yang tertera di kuitansi milik saya. Nomor telpon tersebut memang aktif tapi puluhan kali saya menghubunginya sama sekali tak ada yang menjawab. Saya masih tenang karena itu hari kedua. Masih ada hari ketiga dan keempat. Karena memang kata orang-orang terdekat saya menyembelih hewan kurban itu batas akhirnya pada hari keempat Idul Adha.

Hari ketiga saya menunggu lagi sejak pagi. Tak ada tanda-tanda nomor saya menerima pesan dari petugas yang sudah menjanjikan. Lalu saya mencoba menghubungi nomor yang tertera di banner besar Al Mumtaz yang terpajang di pinggir jalan. Masih tak ada jawaban. Saya masih saja berprasangka baik dan menganggap bahwa mereka akan menghubungi saya besoknya. Pada hari keempat.

Mengapa saya masih berprasangka baik? Karena saya menganggap lembaga tersebut adalah lembaga yang bisa dipercaya, lembaga yang amanah, lembaga yang profesional. Sesuai dengan tagline mereka yang ada dikuitansi. Lalu semuanya berubah hari ini. Saat saya akhirnya menghubungi nomor yang lain yang bisa tersambung dan diangkat. Berbeda dengan nomor sebelumnya yang selama dua hari tak ada jawaban sama sekali. Katakanlah memang sempat ada gangguan jaringan. Sampai berhari-harikah?

Saya yang tadinya percaya penuh mulai ragu dengna kredibilitas yang mereka tawarkan sebelumnya. Apakah mereka benar-benar bisa memegang amanah? Apakah karena saya dianggap bukan siapa-siapa lantas dianggap bisa dilupakan begitu saja? Lalu sebuah maaf sudah cukup untuk menghapus semua yang sudah terjadi?

Meminta dan memberi maaf adalah dua perkara yang sangat mudah. Tapi pada akhirnya, maaf tak akan serta-merta menghapus kesalahan yang sudah dilakukan. Apalagi sejak awal bukan saya yang meminta mereka untuk menghubungi saya supaya saya bisa datang langsung ke tempat penyembelihan hewan kurban tersebut dan melihat pembagiannya. Saya percaya penuh kok mereka akan benar-benar menyembelihnya dan membagikannya pada orang yang membutuhkan. Saya percaya mereka tidak akan mengorupsi uang yang dibayarkan oleh orang untuk membeli hewan kurban pada mereka.


Ternyata tulisan ini harus berlanjut ke bagian berikutnya. Terlalu panjang untuk diselesaikan di sini. 

Postingan populer dari blog ini

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

4 Kerugian Bisnis di Oriflame

Banyak sekali kerugian yang bisa kita dapatkan ketika kita memulai sebuah bisnis, terutama Oriflame. Selama ini banyak dari kita yang memikirkan keuntungan dari bisnis Oriflame tanpa tahu bahwa banyak sekali kerugian tersembunyi yang bisa kita alami saat memulai bisnis di Oriflame. Oriflame memang banyak sekali yang telah membuat orang lain sukses secara finansial. Saya sendiri juga merasakan keuntungan dari bisnis Oriflame ini, sebab setiap bulannya saya selalu mendapatkan keuntungan berupa bonus yang ditransfer ke rekening saya. Sehingga saya dapat mengatakan bahwa karier saya sekarang di Oriflame, itu sebabnya saya akan lebih banyak menuliskan tentang bisnis Oriflame di blog ini dibandingkan menulis review untuk brand lain. Oriflame membayar saya lebih banyak dibandingkan brand mana pun. Dibayar bukan karena memuji ya tapi karena saya jualan produknya. Hahahaha... Sudah tahu kerugian apa yang kita dapatkan saat memulai bisnis di Oriflame? Berikut saya jabarkan satu perrs