
Walaupun
Sambas dan Pontianak masih sama-sama Kalimantan Barat tapi soal
kuliner banyak sekali perbedaannya. Terutama pada makanan yang sering
ingin saya makan pagi-pagi. Lontong. Satu hal yang paling mencolok
antara lontong Sambas dan Pontianak adalah mie kuning yang tak ada di
dalam lontong sayur Pontianak. Padahal bagi saya sendiri lontong itu
ya ada mie kuningnya. Kalau tak ada mie kuningnya rasanya bukan
seperti lontong. Meskipun potongan lontongnya lengkap di dalam.
Tapi
kalau sudah kepengen makan lontong mau tak mau menyerah dengan
keadaan lontong yang ditemukan. Mau tak mau membeli lontong yang tak
ada mie kuningnya itu. Mie kuning yang biasanya disebut juga mie
sanggul oleh masyarakat Sambas dan sekitar Pantai Utara lainnya
memang khas Kabupaten Sambas dan Singkawang. Di Pontianak mie
kuningnye berbeda. Mie kuning sanggul itu mirip dengan mie tiaw,
lebar-lebar dan agak tipis. Tetapi sudah dikeringkan. Kalau mie tiaw
masih basah. Rasanya juga gurih.
Duh
saya menuliskan ini dalam keadaan kangen sekali dengan lontong yang
biasanya saya nikmati di Pasar Matang Suri. Tak seberapa jauh dari
rumah saya. Mie kuningnya, santannya, udangnya, dan sayuran di
dalamnya. Membuat lupa diri.
Sepertinya
saya harus meminta ibu saya mengirimkan sekotak mie kuning saat saya
sudah pindah ke rumah baru. Jadi saya bisa membuat lontong khas
Sambas buat Putra. Hehehe...