Sepanjang
Jalan Gajah Mada sekarang penuh sekali oleh sampah yang bertaburan.
Mulai dari sampah bekas minuman berupa kantong es, ada pula yang
bekas minuman kemasan. Gelas dan botol bertaburan di mana-mana.
Tadinya saya pikir ada demo di Jalan Gajah Mada. Saat mengingat
kembali baru saya sadar bahwa tadi Dahlan Iskan datang ke Pontianak
dan banyak sekali orang yang juga datang ke tempat itu.
Satu
hal yang memang seharusnya tidak terjadi adalah orang membuang sampah
sembarangan. Sayang sekali sampah tersebut memenuhi jalan raya dan
mengganggu orang yang lewat. Padahal tinggal masukkan ke tong sampah
saja mengapa jadi sulit sekali untuk dilakukan. Di jalan raya saja
orang tidak takut untuk meninggalkan sampah. Apalagi di Sungai
Kapuas. Semakin banyak orang yang tak peduli dengan kebersihan. Lama
kelamaan nantinya Pontianak bisa-bisa isinya sampah semua.
Coba
tadi Dahlan Iskan mau mengajak warga membuang sampah pada tempatnya
sebelum pulang pasti banyak warga yang mau mendengarkan dan membuang
sampah pada tempatnya. Membahas hal-hal yang muluk-muluk rakyat belum
tentu memahaminya dengan baik. Beda cerita kalau membahas sesuatu
yang sederhana. Tadinya sih saya malah berpikir bahwa di Jalan Gajah
Mada baru ada demo. Sebab jalanan seperti habis diserang massa yang
habis mengamuk. Ternyata bukan begitu kejadiannya.
Mengapa
masih saja membuang sampah sembarangan? Itu yang kadang tidak saya
pahami dari banyak orang. Masalahnya bumi kita hanya ada satu. Kalau
bukan kita yang melestarikan bumi ini siapa lagi. Tak terbayangkan
jika kita sudah tak punya bumi yang bisa ditinggali dengan nyaman.
Bagaimana mau nyaman kalau isinya sampah semua. Jalan Gajah Mada
sudah cukup padat dengan kendaraan yang terparkir sembarangan. Tambah
lagi dengan sampah yang memenuhi jalanan. Tugas berat buat tukang
sapu jalanan esok hari.
Pernahkah
kita membayangkan bagaimana keadaan orang yang menyapu jalanan setiap
hari? Berapa tenaga yang akan dia butuhkan untuk menyapu seluruh
sampah tersebut hingga jalanan bersih dari sampah. Entah sampai kapan
Pontianak akan seperti ini keadaannya. Tak banyak yang bisa dilakukan
selain menuliskannya di sini. Mencoba memberitakan pada banyak orang
pentingnya menjaga kebersihan. Sayang sekali kita merusak alam kita
sendiri dengan membuang sampah di tempat yang tidak tepat.
Orang-orang
lebih banyak memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang yang
banyak dibandingkan dengan menemukan cara untuk mengatasi masalah
sampah yang ada di Kota Pontianak tercinta ini supaya bebas dari
sampah. Setidaknya lebih baik dari hari ini. Belum lagi tong sampah
yang diletakkan di Jalan Imam Bonjol. Bau sampah yang mengganggu
orang lewat di jalan tersebut tentunya bukan hal yang nyaman. Belum
lagi apabila ada lalat yang beterbangan. Ditambah dengan pemulung
yang suka mengaduk-aduk sampah tersebut untuk menemukan sesuatu yang
bisa mereka jual kembali.
Sampah
seperti inilah yang akan merusak kenyamanan kita yang berada di
lingkungan tersebut, selalu ingat kita hanya punya satu bumi untuk
ditinggali. Tak ada yang lain yang bisa kita datangi. Kalau semakin
penuh oleh sampah kita akan meminum air dari mana. Belum lagi tempat
yang penuh dengan sampah menjadi mengganggu kehidupan kita sendiri.
Pada akhirnya yang menderita ya kita-kita juga. Bukan orang lain.
Nanti
kalau Dahlan Iskan datang lagi ke Pontianak jangan lupa ya Pak, ajak
masyarakat sekitar yang ingin minta foto bareng bapak atau sekadar
salaman untuk membuang sampah pada tempatnya. Siapa tahu kalau bapak
yang bilang mereka lebih patuh dan mau melakukan hal yang benar pada
hari itu dan selanjutnya.