Mengabadikan tempat-tempat yang dikunjungi saat traveling memang
sesuatu yang dilabeli dengan ‘a must’. Keharusan. Karena banyak yang mengatakan
‘no pic = hoax’. Tetapi kita juga harus ingat bahwa kita traveling untuk
melihat langsung sebuah tempat yang sudah susah payah kita datangi. Harga yang
kita bayar juga bukan harga yang murah. Waktu yang kita habiskan di sana bisa
jadi akan sangat singkat. Barangkali kita cuma punya kesempatan satu kali
berada di sana.
Menikmati semua tempat tersebut dengan mata langsung jauh lebih
baik. Karena kita datang ke sana untuk memuaskan diri kita sendiri. Bukan untuk
menyiapkan bukti kita sudah pernah ke sana. Bukti yang kita abadikan dalam
bentuk foto hanya untuk meyakinkan manusia lain yang kita ingin mereka tahu
kita datang ke sana. Tapi traveling bukan masalah membuktikan pada orang lain. Traveling
itu untuk kita sendiri.
Lihat dengan mata kita sendiri. Jangan sampai kita menikmati
momen traveling kita sepulangnya dari sana saat kita sudah ada di dalam kamar
di rumah tempat tinggal kita. Menikmatinya hanya dari foto-foto yang sempat
kita ambil. Rasakan udara tempat tersebut dengan paru-paru kita. Hirup dalam-dalam
dan jangan biarkan kita lupa membaui aromanya.
Foto memang perlu untuk kenangan tapi kita tak butuh 1.000 foto
untuk sebuah momen. Satu dua foto lalu nikmati dengan mata kita yang
sebenarnya. Mata adalah sebaik-baik kamera di dunia ini. Mata akan merekam
lebih banyak, lebih baik, dan lebih indah. Karena dunia tak selebar layar
kamera yang kita gunakan. Dunia itu luas. Hanya mata kita yang bisa melihatnya.
Mata, kamera buatan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Just use your real eyes! You need it!