Helooo
gaiiisssss... telat banget postingan hari ini ya? Maklum hari ini
dari pagi sibuk menyiapkan masa depan dengan seseorang. Nanti saya
curhat masalah itu ya! Sekarang mau cerita soal solar. Ah jenis
minyak yang satu ini rasanya sudah seperti konspirasi saja. Harganya
memang 5.500IDR di SPBU. Sama kok dengan SPBU yang ada di Jakarta dan
sekitarnya. Tapi kalau sudah berkaitan dengan kios tentu akan lain
cerita.
Saya
iseng bertanya dengan teman-teman yang kebetulan kerjanya melibatkan
solar. Ternyata mereka tidak mau membeli di kios karena harganya yang
terlampau tinggi. Bukan rahasia lagi sih sebenarnya solar yang dijual
di kios bisa selangit harganya karena ada oknum-oknum yang
memanfaatkan jabatannya untuk mendapatkan solar dalam jumlah besar
lalu menjualnya ke pengecer di kios-kios.
Abah
saya sendiri punya usaha menjual BBM. Pernah ditawari untuk memotong
antrian dengan bayaran sekian dan mendapatkan BBM di tempat
penimbunan. Satu liter oknum ini mencaplok 1.000IDR. Nah bayangkan
kalau solar itu juga mendapat tambahan harga 1.000-2.000 dari oknum.
Modal pengecer menjadi 6.500-7.500/liternya. Sehingga wajar solar
tersebut dijual lagi dengan harga 9.000/liternya.
Apakah
solar dengan selisih harga 3.500/liternya itu akan tetap ada
pembelinya?
Orang
yang kepepet biasanya tak punya pilihan selain singgah ke kios dan
membeli solar-solar dengan harga tinggi tersebut. Mau tidak mau.
Apalagi kalau mereka mengejar waktu. Belum lagi kemungkinan di tengah
antrian di SPBU mereka ternyata tak kebagian solar. Sudah sering
terjadi solar di SPBU tiba-tiba habis karena sudah dibeli oleh
kendaraan yang berada di depan.
Beli
di kios pengecer Pontianak, 9.000IDR/liter saja.